REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mengungkapkan saat ini penerima beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) masih tergolong minim. Adapun jumlah penerima beasiswa masih sangat rendah sebesar 0,1 persen dari jumlah penduduk Indonesia.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, saat ini LPDP menyekolahkan atau memberikan beasiswa kepada sebanyak 40.174 penerima, belum termasuk pemberian beasiswa melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, serta Kementerian Agama.
"Dengan jumlah penerima 200 ribu mahasiswa yang telah mendapatkan beasiswa LPDP, ini kalau dalam persentase penduduk, baru 0,1 persen dari penduduk Indonesia," ujar Sri Mulyani kepada wartawan, kemarin.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah diberikan beasiswa bagi sebanyak 159.752 penerima dan melalui Kementerian Agama sebanyak 20.089 penerima.
Menurut Sri Mulyani, jumlah penerima beasiswa tersebut perlu terus ditingkatkan untuk mendukung kemajuan Tanah Air, terutama dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045. Sebab bila Indonesia ingin maju terus menjadi negara dengan pendapatan tinggi, menuju visi Indonesia Emas 2045 dan hanya 0,1 persen yang menerima beasiswa belum cukup.
"Jadi, perjalanan kita dan tantangan kita masih besar," ujarnya.
Sri Mulyani menyebut beasiswa LPDP mewadahi berbagai program studi dengan kuota dan anggaran terus bertambah setiap tahunnya. Kendati begitu, menurut Sri Mulyani, ada spesialisasi tertentu yang bahkan kuotanya penuh tapi justru peminatnya kurang dari jumlah kuota yang disiapkan.
"Menkes juga agresif minta seribu dokter spesialis. Jadi, LPDP kayak palugada (apa lu mau gua ada-Red)," katanya.
Menurut dia, kuota dokter spesialis yang disiapkan per tahunnya sebanyak seribu penerima beasiswa. Namun, kuota tersebut hanya terpenuhi setengahnya.
"Duitnya ada orangnya tidak ada, agak sombong sedikit menterinya," ujar Sri Mulyani bercanda.