REPUBLIKA.CO.ID, BATANG -- Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) atau Grand Batang City dalam menyambut persiapan operasional 2024 menyelenggarakan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) berupa pelatihan menjahit bagi warga sekitar kawasan, Kamis (3/8/2023). KITB berkolaborasi dengan Anjungan Siap Kerja dan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) RI dalam meningkatkan kualitas SDM dengan memberikan pelatihan untuk mengembangkan keterampilan yang bersertifikasi.
Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk realisasi komitmen KITB untuk berkontribusi pada masyarakat sekitar dan membantu meningkatkan keterampilan penduduk lokal serta bentuk dukungan kawasan terhadap tenant industri di dalamnya. KITB sebagai salah satu kawasan industri Proyek Strategi Nasional yang siap operasional pada awal tahun 2024 saat ini memiliki 13 tenant industri. 6 tenant diantaranya sedang dalam tahap kontruksi.
Salah satu tenant terbesar KITB adalah Yih Quan Footwear Indonesia yang bergerak dibidang industri sepatu asal Taiwan. Saat ini tenant tersebut sedang dalam masa konstruksi pembangunan pabrik dan diperkirakan akan beroperasi pada Q1 2024. Dalam persiapan operasional tersebut Yih Quan Footwear Indonesia sedang dalam tahap persiapan penerimaan karyawan.
Program Pelatihan Berbasis Kompetensi Operator Garmen ini diharapkan menjadi jembatan antara pengelola kawasan, tenant industri, dan pemerintah dalam menciptakan ekosistem kawasan industri berkelanjutan. Program pelatihan ini dibuka oleh Caswiyono Rusydie Cakrawangsa MIP selaku staf khusus Kemenaker RI.
Acara ini dihadiri oleh Ngurah Wirawan selaku Direktur Utama dan M Fakhrur Rozi Direktur Kelembagaan dan Humas KITB. Program pelatihan ini berlangsung mulai 24 Juli sampai 24 Agustus 2023. Peserta berjumlah 96 orang dari perwakilan warga desa sekitar KITB yaitu Desa Kedawung, Desa Ketanggan, Desa Sawangan, Desa Plelen, dan karyawan kebun PTPN 9. Pengajar: pelatihan ini diajarkan oleh instruktur yang berpengalaman dan ahli dalam bidang menjahir dan produksi garmen.
Materi pelatihan yang diajarkan yaitu mengenai dasar-dasar menjahit, pemahaman pola, mengoprasikan mesin jahit lockstitch, mesin obras/overlock, mesin lubang kancing (Button Hole), dan alat sosok/ironing. KITB menyediakan fasilitas ruang pelatihan yang nyaman dan dilengkapi dengan peralatan modern untuk mendukung proses pembelajaran.
Setelah menyelesaikan pelatihan, peserta akan melaksanakan ujian untuk mendapatkan sertifikat sebagai tanda bahwa mereka lulus dan berkompeten dalam menjahit. Ngurah Wirawan selaku Direktur Utama KITB menyampaikan ini merupakan pelatihan pertama untuk calon karyawan Yih Quan Footwear diharapkan kedepannya akan ada terus setiap bulannya. Dengan adanya KITB dapat menyerap tenaga kerja untuk warga di sekitar kawasan.
"KITB merupakan kawasan terbesar di Jawa Tengah, kami sangat mengutamakan keselamatan karyawan yang bekerja di kawasan sehingga kedepannya akan disediakan shuttle bus atau mini bus untuk membawa suluh pekerja dari gerbang kawasan sampai tenant," ujarnya dalam siaran pers.
Heru Wibowo Kepala Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produksivitas Semarang mengatakan KITB dengan Kemenaker menjalin hubungan yang harmonis. Heru mengharuskan warga ikut serta terlibat bekerja di KITB, dimulai dengan pelatihan menjahit untuk Yih Quan Footwear Indonesia yang akan beroperasional awal tahun 2024.
Pelatihan yang diberikan untuk masyarakat sesuai dengan kualifikasi yang diberikan oleh tenant-tenant yang ada di KITB. Kemenaker menyediakan pelatihan yang lain yaitu binis manajemen dan juga Bahasa. Dan dapat memberikan pelatihan Bahasa Mandarin untuk staf KITB untuk mempermudah.
Bukan hanya nonton tetapi untuk bekerja di KITB. ”Staf khusus Kemenaker RI Caswiyono Ruysdie Carkawangsa mengatakan kegiatan hari ini merupakan langkah nyata untuk menyediakan SDM lokal untuk KITB yang awal tahun akan beroperasi yang merupakan Proyek Strategi Nasional," ujarnya.
Dalam meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Batang, Kemenaker diminta Pak Presiden Joko Widodo untuk mambantu KITB untuk menyerap tenaga kerja yang kompeten. Yih Quan Footwear Indonesia menyerap 500 tenaga kerja ditahun ini, sehingga banyak peluang penyerapan tenaga kerja. Jika seluruh tenant di KITB sudah beroperasi maka angka pengangguran batang berkurang karena jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan lebih besar.
Hal ini tergantung masyarakat Batang kompeten dan produktif, nyatanya masyarakat Batang masih banyak lulusan SD padahal kebutuhannya lulusan SMA, dan untuk jabatan menengah atas membutuhkan lulusan S1.
Viana Maharani S selaku HRD Yih Quan Footwear Indonesia menyampaikan, terima kasih kepada KITB dan Kemenaker karena telah mendukung dan mengadakan pelatihan menjahit. Hal ini menjadi mempermudah kami untuk melakukan perekrutan. Kedepannya desa penyangga untuk memberikan kompetensi suapaya mereka dapat kesempatan bekerja yang telah.
Menunggu kabar baik dari KITB berharap bisa berkolarosai dasar. Planning kedepannya akan meberikan Teknik menjahit sepatu dan pemotongan, untuk mengasah bakat menjahit khususnya sepatu. Dibantu proses pelatihan dan tempat lokasi untuk pelatihan.
”Ibu Sityiah salah satu peserta pelatihan menjahit menyampaikan saya senang dengan adanya pelatihan ini, yang awalnya tidak bekerja ada kegiatan sehingga bekerja nantinya yang awalnya tidak mempunyai penghasilan menjadi memiliki penghasilan," ujarnya.
Hal paling menyenangkan adalah pelatihan yang diberikan gratis tidak dipungut biaya. Kegiatan CSR ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat sekitar untuk meningkatkan keterampilan dan kemandirian ekonomi serta membantu menciptakan lingkungan yang lebih berdaya dan berkelanjutan. Sesuai dengan pedoman pada ISO 26000 SR yang menjadi dasar pada CSR di KITB pada aspek Quality Education, Decent Work, and Economic Growth.