REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Bio Farma Shadiq Akasya mengatakan tahap awal peluncuran produk Vaksin Human Papillomavirus (HPV) 4-Valen, Nusagard, hanya diperuntukkan bagi Program Imunisasi Nasional (PIN) pengendalian kanker serviks. PT Bio Farma (Persero) sebagai Induk Holding BUMN Farmasi telah menerima pesanan Vaksin HPV Nusagard sebanyak 3,1 juta dosis dari pemerintah untuk menyasar 2,9 juta anak di Sekolah Dasar (SD) usia 9-14 tahun.
"Vaksin ini adalah khusus program imunisasi nasional. Untuk ke depan itu memang (Vaksin HPV) diperlukan sampai usia 45 tahun," kata Shadiq Akasya usai Peluncuran Vaksin HPV Nusagard di Jakarta, Rabu (2/8/2023).
Vaksin yang dikembangkan lewat kerja sama transfer teknologi dengan PT Merck Sharp & Dohme Indonesia (MSD) itu diintegrasikan dalam Program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) mulai Agustus 2023. Pemesanan tersebut diproyeksikan berlangsung hingga 2024 menyesuaikan dua kali interval pemberian vaksin setiap enam bulan sekali mulai tahun ini.
Bio Farma belum berencana mengomersilkan produk Vaksin HPV 4-Valen Nusagard untuk masyarakat umum. "Kami saat ini belum punya harganya berapa," katanya saat disinggung terkait harga yang patok untuk Vaksin HPV Nusagard.
Dalam acara yang sama Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Penny K Lukito mengatakan Vaksin HPV 4-Valen Nusagard memiliki efek samping yang bersifat ringan bagi penerima manfaat.
"Tidak ada, atau efek samping hanya ringan kalau kita habis vaksin hanya nyeri di permukaan. Vaksin ini untuk 9-45 tahun berdasarkan uji klinik," katanya.
Berdasarkan hasil evaluasi, Nusagard memberikan harapan yang baik dengan evikasi 95-100 persen proteksi dan dapat bertahan 10-12 tahun. Vaksin anyar tersebut juga terbukti mencegah kanker serviks pada perempuan usia 9-45 tahun dan pada laki-laki pada usia 9-26 tahun.
"Saya rasa manfaatnya jauh lebih menguntungkan daripada efek samping. Jadi sebaiknya diberikan vaksinasi untuk pada putri-putrinya, mungkin di luar program ini sebaiknya bisa dapat akses tapi harus beli sendiri," ujarnya.
Secara bertahap BPOM terus mendampingi Bio Farma dari hulu hingga hilir dalam beberapa tahun ke depan hingga produk jadi. Vaksin Nusagard juga diharapkan dapat izin dari WHO dan menjadi vaksin Bio Farma yang sudah diekspor ke 130 negara.