Rabu 02 Aug 2023 17:42 WIB

Pertamina Group Bidik Kerja Sama Maritim di Pasar Eropa dan Timur Tengah

Kerja sama PIS dilakukan dengan lawatan bisnis ke beberapa perusahaan perkapalan

Rep: Novita Intan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
PT Pertamina International Shipping (PIS) melalui kantor cabang PIS Middle East (PIS ME) melakukan kerja sama bisnis dengan pemain global untuk empat kapal milik PIS sekaligus. Kapal tersebut adalah kapal Gas Walio, Gas Widuri, Gas Arjuna, dan Gas Ambalat.
Foto: dok PIS
PT Pertamina International Shipping (PIS) melalui kantor cabang PIS Middle East (PIS ME) melakukan kerja sama bisnis dengan pemain global untuk empat kapal milik PIS sekaligus. Kapal tersebut adalah kapal Gas Walio, Gas Widuri, Gas Arjuna, dan Gas Ambalat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina International Shipping membidik kerja sama sektor maritim dengan sejumlah perusahaan di Eropa dan Timur Tengah. Adapun kerja sama tersebut dilakukan dengan lawatan bisnis ke beberapa perusahaan perkapalan, energi, dan trading komoditas di Eropa dan Timur Tengah.

CEO Pertamina International Shipping Yoki Firnandi, mengatakan pihaknya turut menghadiri sidang Organisasi Maritim Internasional (International Maritime Organization/IMO) Council ke-129 yang berlangsung di London, pada 17-21 Juli lalu.

“Tentunya dalam pertemuan tersebut dibahas potensi-potensi kerja sama dengan para calon mitra, sekaligus studi tentang bisnis yang telah mereka jalankan bisa diterapkan oleh PIS ke depannya,” ujarnya dalam keterangan tulis, Rabu (2/8/2023).

IMO adalah organisasi khusus Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) yang bertanggung jawab keselamatan dan keamanan aktivitas pelayaran dan pencegahan polusi di laut oleh kapal. IMO bertugas memutakhirkan legislasi atau mengembangkan dan mengadopsi peraturan baru, melalui pertemuan yang dihadiri oleh ahli dan praktisi maritim dari negara anggota, serta organisasi antarpemerintah dan nonpemerintah.

Partisipasi Pertamina International Shipping  sebagai bagian dari delegasi Indonesia sidang IMO merupakan upaya penguatan kebijakan politik luar negeri Indonesia sebagai negara maritim, yang bertujuan untuk mewujudkan tatanan dunia yang semakin baik, serta memperjuangkan kepentingan nasional.

Kehadiran Pertamina International Shipping sebagai dukungan pencalonan kembali Indonesia sebagai anggota dewan IMO kategori C periode 2024-2025 dan pencalonan kembali BPK sebagai auditor eksternal IMO. Dewan IMO Kategori C berisikan sebanyak 20 negara yang dinilai memiliki kepentingan khusus sektor transportasi atau navigasi maritim.

“Sebagai bagian dari delegasi Indonesia, PIS menyambut hangat terpilihnya Arsenio sebagai Sekjen IMO periode 2024 hingga 2028. Sekjen terpilih tentunya akan memikul tanggung jawab cukup besar untuk mengarahkan industri maritim ke depan, terutama hal kebijakan inisiatif dekarbonisasi dan industri yang berkelanjutan,” ucapnya.

Dalam sidang IMO juga dibahas isu-isu terkini industri maritim dan tantangannya ke depan dan terkait sinergi antar anggota IMO untuk mendukung pertumbuhan bisnis maritim secara global. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement