Senin 31 Jul 2023 10:47 WIB

Aktivitas Manufaktur China Terus Menurun

Lesunya manufaktur China memperkuat kebutuhan stimilus permintaan domestik.

Para pekerja sedang beraktivitas di jalur perakitan pabrik BYD di China (ilustrasi)
Foto: Xinhua
Para pekerja sedang beraktivitas di jalur perakitan pabrik BYD di China (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Aktivitas manufaktur China turun untuk bulan keempat berturut-turut pada Juli, meskipun pada kecepatan yang lebih lambat. Lesunya manufaktur China memperkuat kebutuhan akan dukungan kebijakan lebih lanjut untuk meningkatkan permintaan domestik.

Purchasing Manager's Index (PMI) berada di 49,3 dari 49,0 pada Juni, menurut data dari Biro Statistik Nasional China, tetap di bawah angka 50 poin. Angka 50 jadi batas ekspansi dari kontraksi. Hasil PMI terbaru ini juga mengalahkan perkiraan 49,2.

Baca Juga

Ekonomi terbesar kedua di dunia tumbuh dengan lambat pada kuartal kedua, karena permintaan tetap lemah di dalam dan luar negeri, menyebabkan Politbiro - badan pembuat keputusan tertinggi dari Partai Komunis yang berkuasa - mengistilahkan pemulihan ekonomi China sebagai "berliku-liku", demikian dilansir Reuters, Senin (31/7/2023).

Presiden Xi Jinping mengatakan, China akan mencapai target pembangunan tahunannya, lapor media pemerintah pekan lalu. Namun, analis memperingatkan negara itu dapat kehilangan target pertumbuhan 2023 sebesar lima persen untuk tahun kedua berturut-turut jika ekonomi kehilangan momentum lagi.

China akan menerapkan penyesuaian makro terhadap ekonomi "dengan cara yang tepat dan kuat" dan memperkuat penyesuaian counter-cyclical, karena pemerintah tetap berpegang pada kebijakan moneter yang hati-hati dan kebijakan fiskal proaktif, Politbiro mengatakan seperti dikutip awal bulan ini. 

Banyak analis mengatakan pembuat kebijakan tidak mungkin memberikan stimulus agresif karena kekhawatiran tentang meningkatnya risiko utang. Mereka mengaitkan tidak adanya pengumuman besar baru-baru ini dengan kurangnya urgensi dan perjuangan untuk menghasilkan ide kebijakan yang tepat. 

PMI non-manufaktur resmi turun menjadi 51,5 dari 53,2 pada Juni. Sementara PMI komposit, yang mencakup aktivitas manufaktur dan non-manufaktur, turun menjadi 51,1 dari 52,9.

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement