Kamis 27 Jul 2023 17:21 WIB

IMF Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Jadi Lima Persen pada 2024

Ekonomi negara berkembang Asia diperkirakan tumbuh 5,3 persen tahun ini.

Rep: Novita Intan/ Red: Fuji Pratiwi
Logo Dana Moneter Internasional (IMF) di luar kantor pusatnya di Washington, DC, AS, 14 Oktober 2020.
Foto: EPA-EFE/JIM LO SCALZO
Logo Dana Moneter Internasional (IMF) di luar kantor pusatnya di Washington, DC, AS, 14 Oktober 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- International Monetary Fund (IMF) memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia berpotensi melambat ke level lima persen pada 2024. Adapun proyeksi ini dipangkas dari sebelumnya 5,1 persen menjadi lima persen.

Berdasarkan Laporan World Economic Outlook terbaru, IMF mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini sebesar lima persen. Ekonomi negara berkembang Asia diperkirakan tumbuh 5,3 persen tahun ini, sejalan dengan penurunan pendapatan ekspor yang akan banyak dialami oleh negara penghasil komoditas.

Baca Juga

Kepala Ekonom IMF Pierre-Olivier Gourinchas mengatakan, perekonomian global diperkirakan pulih secara bertahap dari pandemi Covid-19 dan dampak dari Perang Rusia dan Ukraina. Pada tahun ini, ekonomi global diperkirakan melambat dengan pertumbuhan sebesar tiga persen dari pertumbuhan tahun lalu 3,5 persen. 

"Berdasarkan proyeksi baseline kami, pertumbuhan akan melambat dari 3,5 persen pada tahun lalu menjadi tiga persen tahun ini," kata Pierre, dikutip Kamis (27/7/2023).

Menurut IMF, perlambatan akan terkonsentrasi di negara maju dengan pertumbuhan diperkirakan melambat dari 2,7 persen pada 2022 menjadi 1,5 persen pada tahun ini. Sementara pada tahun depan, pertumbuhan ekonomi negara maju tetap diperkirakan lemah, dengan pertumbuhan sebesar 1,4 persen. Kawasan Eropa juga diperkirakan melambat secara signifikan akibat belum pulihnya dari lonjakan tajam harga gas tahun lalu, yang dipicu oleh perang Rusia dan Ukraina. 

Pertumbuhan negara berkembang masih diperkirakan akan terakselerasi dari 3,1 persen pada tahun ini menjadi 4,1 persen pada tahun depan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement