Rabu 26 Jul 2023 00:08 WIB

Boikot Produk Swedia-Denmark, Ekonom: Pengaruhi Kebutuhan Pangan Indonesia

Meski tak signifikan, aksi boikot produk Swedia-Denmark akan terasa dampaknya.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolandha
Kelompok Patriot Denmark (Danske Patrioter) jadi penggerak aksi pembakaran Alquran di Denmark.
Foto: AP
Kelompok Patriot Denmark (Danske Patrioter) jadi penggerak aksi pembakaran Alquran di Denmark.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Center of Economic and Law Studies (Celios) menyebut kebutuhan pangan seperti produk olahan susu, keju dan produk dairy lainnya memiliki porsi suplai dari Denmark. Hal ini merespons isu adanya boikot barang dagang Denmark dan Swedia.

Direktur Celios Bhima Yudhistira mengatakan porsi ekspor ke Swedia dan Denmark tergolong kecil. Tercatat periode Januari sampai dengan Mei 2023 masing-masing sebanyak 80,2 juta dolar AS dan 72,8 juta dolar AS, dibandingkan ekspor ke Jerman sebanyak 1,25 miliar dolar AS atau dibanding tujuan ke mitra Asean seperti Filipina 4,6 miliar dolar AS pada periode yang sama. 

Baca Juga

“Meski tidak signifikan, tapi kebutuhan pangan seperti susu, keju dan produk dairy lainnya disuplai juga dari Denmark. Di tengah inflasi global yang masih tinggi dan ancaman krisis pangan, Denmark punya peran terhadap pasokan beberapa jenis pangan yang dibutuhkan Indonesia,” ujarnya ketika dihubungi Republika.co.id, Selasa (25/7/2023).

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat total perdagangan Indonesia dan Swedia sebesar 426,3 juta dolar AS per Mei 2023. Adapun realisasi ini meningkat 24,69 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar 341,9 juta dolar AS.

Rekam jejak neraca perdagangan Indonesia dan Swedia dalam lima tahun terakhir mengalami tren kenaikan. Jika dirinci pada 2018 total perdagangan Indonesia dan Swedia sebesar 866,3 juta dolar AS, menurun tipis pada 2019 sebesar 718,2 juta dolar, menurun tips kembali pada 2020 sebesar 607,4 juta dolar AS, tumbuh membaik pada 2021 sebesar 801,4 dolar AS, dan melonjak pada 2022 sebesar 873,7 juta dolar AS. 

Sementara total perdagangan Indonesia dan Denmark sebesar 159,2 juta dolar AS per Mei 2023. Adapun realisasi ini menurun 31,15 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar 231,2 juta dolar AS.

Rekam jejak neraca perdagangan Indonesia dan Denmark dalam lima tahun terakhir mengalami fluktuatif. Jika dirinci pada 2018 total perdagangan Indonesia dan Denmark sebesar 403,7 juta dolar AS, menurun tipis pada 2019 sebesar 400,1 juta dolar, menurun tips kembali pada 2020 sebesar 325,5 juta dolar AS, tumbuh membaik pada 2021 sebesar 407,2 dolar AS, dan melonjak pada 2022 sebesar 946,3 juta dolar AS. 

“Tren neraca perdagangan Indonesia dan Denmark periode 2018 sampai dengan 2022 sebesar 18,78 persen,” tulis BPS diolah Pusat Data dan Sistem Informasi Kementerian Perdagangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement