REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PLN Indonesia Power menyatakan siap menggali semua potensi dalam program transisi energi dan pengembangan pembangkit yang ramah lingkungan di Indonesia. Salah satu upaya itu dilakukan melalui studi terhadap sejumlah perusahaan energi di Jepang, yakni ke J-Power, JERA, JGC, dan IHI.
Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, mengatakan tujuan ke Jepang adalah untuk menyambangi perusahaan-perusahaan yang menjadi pemain utama dalam komitmen dunia menuju Net Zero Emission 2060.
“J-Power dan JERA dijadikan PLN IP sebagai objek benchmark dalam penyusunan Rencana Strategis Korporat dan Adopted Technology sebagai awal langkah menuju NZE 2060,” Edwin dalam keterangan resminya, Sabtu (15/7/2023).
Ia menjelaskan, J-Power menetapkan visi Blue Mission 2050 dengan target penurunan Emisi CO2 sampai dengan 46 persen pada 2040 dan Net Zero Emission pada 2050. Sementara JERA telah selesai melakukan pengujian co-firing ammonia dan akan meningkatkan penggunaan ammonia hingga 20 persen pada 2024.
Ke depannya, PLN Indonesia Power akan menjalankan beberapa inisiatif strategis melalui kolaborasi dengan J-Power, JERA, IHI atau JGC diantaranya konversi PLTU menjadi pembangkit IGCC/GTCC dan menjadi hydrogen firing.
Selain itu, akan dilakukan peremajaan pembangkit-pembangkit heritage, peningkatan penggunaan biomass untuk co-firing, pengembangan pembangkit EBT, pemeliharaan pembangkit termal konvensional, studi CCS/CCUS, eksplorasi Financial Tools yang tersedia untuk pengembangan proyek hingga digitalisasi pembangkit.
Disamping itu PLN Indonesia Power dan PLN akan menindaklajuti langkah strategis ini dengan melakukan kerja sama sebagai bentuk komitmen PLN Grup dalam implementasi aspek Environmental, Social & Governance (ESG) dan komitmen untuk mencapai carbon neutral di 2060.