Sabtu 15 Jul 2023 10:39 WIB

Indonesia Rintis Peluang Kerja Sama Ekonomi dengan Kenya

Pertemuan dengan Presiden Ruto dilakukan Luhut dalam rangkaian kunjungan ke Kenya.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Foto: Republika/Umi Nur Fadhilah
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan membahas sejumlah rencana kerja sama investasi di sejumlah bidang dengan Presiden Kenya William Ruto. Beberapa sektor yang dibahas di antaranya investasi hulu migas, panas bumi, serta impor ternak. Pertemuan dengan Presiden Ruto dilakukan Luhut dalam rangkaian kunjungan kerjanya ke Nairobi, Kenya, Jumat (14/7/2023).

"Kami sangat percaya bahwa banyak hasil potensial, baik G to G dan B to B, untuk kunjungan tersebut sangat penting dalam memperkuat hubungan antara kedua negara kita," kata Luhut dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (15/7/2023).

Baca Juga

Kegiatan yang dibungkus dalam kegiatan forum bisnis selama dua hari ini mendorong sejumlah capaian, antara lain rencana investasi Pertamina di industri hulu migas serta bidang panas bumi, rencana kerja sama vaksin Bio Farma dengan BUMN Kenya, rencana kerja distribusi Combiphar dengan mitra lokal, rencana importasi hewan ternak, rencana investasi perusahaan tekstil Indonesia di Kenya, hingga rencana kerja sama bidang kelapa sawit.

Luhut menjelaskan bahwa Kenya memiliki lokasi yang sangat strategis sebagai hub komoditas penting dengan nilai ekonomi tinggi ke pasar yang lebih luas dengan lebih dari 300 juta orang ke negara-negara sekitarnya, seperti Uganda, Sudan Selatan, Rwanda, Kongo, dan banyak lagi. Dalam hal kerja sama antarpemerintah atau G to G, pemerintah Kenya dan Indonesia telah menyepakati Letter of Intent (LoI) kerja sama bidang peternakan dan kesehatan hewan.

"Melalui investasi ini diharapkan bukan hanya pasar lokal Kenya saja yang dilayani, tetapi juga kemungkinan ke negara-negara tetangga dan kembali ke Indonesia," tuturnya.

Di bidang farmasi, perusahaan BUMN dan swasta Indonesia juga tengah menjalin komunikasi yang baik untuk melayani pasar Afrika Timur. Selain itu, perusahaan Sritex dan Busana Apparel juga sedang berbicara dengan otoritas Kenya untuk membahas industri pabrik benang dan garmen di negara tersebut.

"Di sektor pertahanan, Pindad juga sedang menjajaki peluang kerja sama dengan Kemhan Kenya. Sektor lainnya seperti industri sawit dan kedatangan 20 ribu ekor sapi tahap awal dari Kenya sedang dalam proses perizinan," ujar Luhut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement