Senin 10 Jul 2023 12:26 WIB

Jurus Pemerintah Jaga Keanekaragaman Hayati Gili Matra di Lombok

Kawasan konservasi Pulau Gili Matra selama ini menjadi sumber utama penghidupan warga

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Kementerian Kelautan dan Perikanan berkolabrasi dengan masyarakat dan pelaku usaha menjaga kelestarian aneka ragam hayati di kawasan konservasi Pulau Gili Air, Gili Meno, dan Gili Trawangan.
Foto: ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Kementerian Kelautan dan Perikanan berkolabrasi dengan masyarakat dan pelaku usaha menjaga kelestarian aneka ragam hayati di kawasan konservasi Pulau Gili Air, Gili Meno, dan Gili Trawangan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kelautan dan Perikanan berkolabrasi dengan masyarakat dan pelaku usaha menjaga kelestarian aneka ragam hayati di kawasan konservasi Pulau Gili Air, Gili Meno, dan Gili Trawangan atau yang dikenal sebagai Gili Matra di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Direktur Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut (KKHL) Muh Firdaus Agung Kunto Kurniawan Firdaus mengatakan kawasan konservasi Pulau Gili Matra selama ini menjadi sumber utama penghidupan dan penopang hidup masyarakat yang tinggal di sekitaran kawasan tersebut. 

Baca Juga

“Peran masing-masing pihak dan kolaborasi pemerintah dengan masyarakat adalah salah satu bentuk melindungi dan menjaga keanekaragaman hayati laut dan sekitarnya. Saya mendorong semua pihak untuk menjaga laut yang sehat untuk kehidupan ke depannya," ujar Firdaus Agung Kunto Kurniawan Firdaus dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (10/7/2023).

Firdaus menyampaikan, kolaborasi tersebut terwujud dalam sejumlah program yang dilaksanakan bersama hingga pemberian bantuan dari KKP kepada kelompok penggerak konservasi dan penyerahan penghargaan kepada 43 pelaku usaha. Bantuan diserahkan melalui Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut (Ditjen PKRL) kepada Kelompok Masyarakat Penggerak Konservasi (KOMPAK) Kelompok Meno Lestari. 

Sementara, sertifikat penghargaan diberikan kepada 43 pelaku usaha di bidang pariwisata alam perairan yang taat mengimplementasikan kebijakan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 85 Tahun 2021 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis PNBP yang Berlaku Pada Kementerian Kelautan dan Perikanan. Firdaus menjelaskan, tujuan pelaksanaan kegiatan itu adalah untuk mengapresiasi dan mempererat kolaborasi dengan masyarakat dan para pelaku usaha yang selama ini telah terbangun dengan baik. 

“Semoga bantuan yang disalurkan kepada KOMPAK Kelompok Meno Lestari dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Dalam kesempatan ini, KKP juga memberikan apresiasi penghargaan kepada semua pelaku usaha yang telah taat terhadap kebijakan penerimaan negara bukan pajak (PNBP), serta pemberian surat izin usaha pemanfaatan kawasan konservasi (SIUPKK) pertama di Indonesia yang diinisiasi oleh PT. Windmolen (Oceans 5)," ujar Firdaus.

Sejalan dengan itu, Kepala BKKPN Kupang Imam Fauzi menjabarkan bantuan KOMPAK yang diberikan terdiri dari 2 set BCD, 2 set regulator dan octopus, 2 unit tabung selam, 2 masker selam dan snorkle, 2 pasang fins open heel, 2 pasang booties, 2 unit baju selam, 2 unit belt, dan 10 kg pemberat, 2 unit SMB, dan 2 unit reel

Lebih lanjut, Imam juga menambahkan, harapannya agar kerja sama yang baik dari masyarakat dan pelaku usaha maupun pemangku kepentingan yang ada terutama dalam KK Pulau Gili Matra untuk tetap menjaga lingkungan.

"Sehingga dapat memperoleh manfaat secara langsung dari keanekaragaman hayati KK Pulau Gili Matra," kata Imam.

Pada kesempatan tersebut, Ketua KOMPAK Meno Lestari, Sutarpo, menyampaikan pesan dan kesannya atas bantuan yang telah diberikan. Sutarpo menyampaikan terima kasih atas apresiasi yang diberikan sehingga dapat terus mempertahankan semangat KOMPAK Meno Lestari ke depannya. 

"Kami merasa bantuan tersebut menjadi motivasi besar untuk dapat terus melakukan hal-hal baik dalam pengelolaan/manajemen di Kawasan Konservasi Pulau Gili Matra yang sudah dijalani," ujar Sutarpo. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement