Kamis 06 Jul 2023 21:51 WIB

Bertemu Menteri Industri China, Menperin Bahas Empat Kerja Sama Baru

China merupakan produsen terbesar EV yang pangsa pasarnya mencapai sepertiga global.

Produk mobil listrik BYD, produsen otomotif nomad satu China.
Foto: BYD
Produk mobil listrik BYD, produsen otomotif nomad satu China.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita melakukan pertemuan dengan Menteri Industri dan Teknologi Informasi (Minister of Industry and Information Technology/MIIT) China Jin Zhuanglong membahas empat inisiatif baru kerja sama industri antara kedua negara.

Pertemuan dengan Menteri Industri dan Teknologi Informasi China dilakukan dalam rangkaian kunjungan kerja Menperin ke negeri tirai bambu, Selasa (4/7/2023) lalu.

Baca Juga

"Pada pertemuan dengan Menteri Jin Zhuanglong, setidaknya ada empat inisiatif baru kerja sama industri yang ditawarkan oleh MIIT. Indonesia menyambut baik tawaran kerja sama yang disampaikan RRT," katanya lewat keterangan di Jakarta, Kamis (6/7/2023).

Empat inisiatif yang ditawarkan China meliputi kelanjutan ASEAN China Forum on Emerging Industries dan Ministerial Dialogue on Industry; penguatan kerja sama pada emerging industries; kerja sama terkait dengan Industri 4.0 dan New Energy Vehicle (NEV); serta kerja sama terkait photovoltaic (PV).

Sejalan dengan upaya transformasi teknologi industri untuk memperkuat Industri 4.0, Menperin menyambut inisiatif kerja sama yang ditawarkan, yakni mengundang industri teknologi informasi di China untuk meningkatkan investasi di Indonesia.

"Kami melihat industri asal RRT memiliki kekuatan besar di sektor ini, misalnya Huawei yang sebelumnya telah kami kunjungi pabriknya," ujar Menperin.

Menperin juga menyambut peluang-peluang untuk mengoptimalkan kerja sama yang telah terjalin sebelumnya, di antaranya di bidang Electric Vehicle (EV/kendaraan listrik) dan New Energy Vehicle (NEV/kendaraan energi baru).

Indonesia juga menargetkan untuk menjadi hub produsen kendaraan listrik di kawasan yang berdaya saing global. Kesiapan Indonesia dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik dinilai merupakan modal penting bagi kerja sama dengan China. Di sisi lain, China merupakan produsen terbesar EV yang pangsa pasarnya mencapai sepertiga dari produksi global.

"Kerja sama ini akan dapat mewujudkan cita-cita ASEAN menjadi lebih hijau dan berkelanjutan," papar Menperin.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement