Selasa 04 Jul 2023 12:57 WIB

Erick Thohir Minta PLN Kerja Sama dengan China Kembangkan Bisnis EV

IBC diharapkan bisa berkembang dan menjadi sebuah perusahaan baterai kelas dunia.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Gita Amanda
Menteri BUMN, Erick Thohir mendorong PT PLN (Persero) untuk dapat menjalin kerja sama bisnis energi dengan perusahaan asal China.
Foto: Tim Infografis Republika.co.id
Menteri BUMN, Erick Thohir mendorong PT PLN (Persero) untuk dapat menjalin kerja sama bisnis energi dengan perusahaan asal China.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir mendorong PT PLN (Persero) untuk dapat menjalin kerja sama bisnis energi dengan perusahaan asal China. Utamanya dalam mengembangkan ekosistem kendaraan berbasis listrik atau electric vehicle (EV) di tanah air yang tengah digencarkan pemerintah. 

Erick mengungkapkan, Pemerintah Indonesia sangat serius untuk mendorong BUMN agar bisa go global. Sebab, menjalin kemitraan tingkat global akan berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia dan membangun landasan yang kokoh bagi perusahaan domestik pada masa depan. 

Baca Juga

"Selama bertahun-tahun kita telah menyaksikan kemajuan dan pencapaian yang luar biasa dari pasar domestik dan internasional kita. Pencapaian yang luar biasa ini dapat dilihat dari konsolidasi net profit dan BUMN Indonesia yang terus meningkat," ujarnya seperti dikutip dalam siaran pers, Selasa (4/7/2023).

Ia menambahkan, BUMN bakal terus meningkatkan kemitraan yang saling menguntungkan dengan berbagai perusahaan energi terdepan di dunia. Hal itu penting guna mendorong ekosistem bisnis yang adil, terbuka, dan sehat untuk tumbuh bersama.

Direktur Retail dan Niaga PLN Edi Srimulyanti menyampaikan, dalam lawatan ke Hong Kong pekan lalu, PLN mendampingi Indonesia Battery Corporation (IBC) untuk menjalin kemitraan dengan Fulcrum Consortium terkait pengembangan teknologi baterai kendaraan listrik. Kolaborasi ini merupakan langkah strategis untuk membangun ekosistem kendaraan listrik di tanah air. 

"Mereka sudah punya teknologinya, khususnya untuk memproduksi baterai kendaraan listrik. Jadi, dari patnership ini kita bisa kembangkan teknologinya," ujarnya.

photo
Indonesia menargetkan menjadi pemain utama industri baterai listrik global. - (Tim Infografis Republika.co.id)

 

Melalui kolaborasi dengan Fulcrum, IBC diharapkan bisa berkembang dan menjadi sebuah perusahaan baterai kelas dunia sehingga Indonesia yang punya mayoritas bahan baku baterai kendaraan listrik bisa dimaksimalkan. 

"PLN merupakan salah satu pemegang saham di IBC. Kolaborasi ini adalah langkah PLN untuk terus menyediakan infrastruktur sehingga pengguna kendaraan listrik semakin nyaman karena infrastuktur baterai dan pengisian dayanya mencukupi, kemudian tempat tukar baterainya juga semakin banyak," kata Edi. 

Direktur Utama IBC Toto Nugroho menambahkan, kemitraan IBC dengan Fulcrum tidak hanya strategis dari sisi teknologi, tetapi juga penataan bisnis EV. Dari kolaborasi ini akan terbuka banyak kesempatan investasi dalam rantai bisnis energi, khususnya kendaraan listrik. 

"Ini membuka peluang besar kita untuk mengeksplore sumber daya baterai yang mayoritasnya Indonesia punya. Kemitraan ini sangat strategis karena kita membutuhkan kolaborasi di bidang teknologi dan China telah mengembangkannya selama bertahun-tahun," katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement