Senin 03 Jul 2023 18:16 WIB

Antam Segera Operasikan Pabrik Feni Haltim

Pabrik Feni Haltim merupakan pabrik feronikel kedua yang dimiliki Antam.

Foto udara pabrik pengolahan nikel milik PT Aneka Tambang Tbk, (ilustrasi). Pembangunan Pabrik Feronikel PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Maluku Utara akan segera beroperasi pada tahun ini.
Foto: ANTARA/Jojon
Foto udara pabrik pengolahan nikel milik PT Aneka Tambang Tbk, (ilustrasi). Pembangunan Pabrik Feronikel PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Maluku Utara akan segera beroperasi pada tahun ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembangunan Pabrik Feronikel PT Aneka Tambang Tbk (Antam) di Maluku Utara akan segera beroperasi pada tahun ini. Hal ini disampaikan Sekretaris Perusahaan Antam Syarif Faisal Alkadrie pada Senin, 3 Juli 2023 melalui pesan Whatsapp.

“Rencananya pabrik akan beroperasi pada semester dua tahun 2023 ini,” katanya.

Baca Juga

Ia menambahkan dalam waktu dekat, perusahaannya akan melakukan penyalaan listrik Pabrik Feni Haltim. “Rencananya dalam waktu dekat kami akan melakukan penyalaan Pabrik Feni Haltim,” jelasnya dalam siaran pers.

Pabrik Feni Haltim merupakan pabrik feronikel kedua yang dimiliki Antam. Pabrik yang berlokasi di Halmahera Timur, Maluku Utara ini akan memiliki kapasitas 13.500 ton nikel dalam feronikel (TNi).

“Setelah Pabrik Feni Haltim ini beroperasi secara penuh, Antam akan memiliki portofolio kapasitas produksi feronikel terpasang sebesar 40.500 ton nikel dalam feronikel,” tambah Faisal.

Faisal menyebut, pembangunan Pabrik Feronikel Haltim merupakan salah satu mandat yang dijalankan Perusahaan untuk mendukung hilirisasi mineral di Indonesia. “Kami berharap dengan beroperasinya Pabrik Feronikel Haltim di Maluku Utara nantinya akan memberikan banyak dampak positif bagi hilirisasi di Indonesia dan juga manfaat bagi masyarakat di sekitar wilayah operasi,” ujarnya.

“Antam juga terus berkomitmen meningkatkan kontribusi perusahaan dalam pengelolaan sumber daya mineral yang dimiliki terutama pada komoditas nikel, emas, dan bauksit yang menjadi komoditas utama kami,” ujar Faisal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement