Kamis 22 Jun 2023 23:40 WIB

BI Catat TD Valas Serap 1,37 Juta Miliar Dolar AS Devisa Ekspor

BI sebut partisipan transaksi TD valas DHE terus meningkat.

Tangkapan layar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. Bank Indonesia (BI) mencatat transaksi term deposit valuta asing (TD valas) berhasil menyerap 1,37 miliar dolar AS devisa hasil ekspor (DHE)
Foto: Dok. Republika
Tangkapan layar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. Bank Indonesia (BI) mencatat transaksi term deposit valuta asing (TD valas) berhasil menyerap 1,37 miliar dolar AS devisa hasil ekspor (DHE)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) mencatat transaksi term deposit valuta asing (TD valas) berhasil menyerap 1,37 miliar dolar AS devisa hasil ekspor (DHE) sejak awal diterbitkan pada Maret 2023 hingga saat ini, dengan nilai outstanding 4,52 juta dolar AS.

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyebutkan penyerapan tersebut belum maksimal lantaran instrumen TD valas DHE masih tergolong baru, sehingga membutuhkan pemahaman yang lebih luas.

"Maka dari itu, kami bersama bank terus menyosialisasikan instrumen ini kepada korporasi khususnya," kata Destry dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur Bulan Juni 2023, di Jakarta, Kamis.

Meski transaksinya belum maksimal, ia menuturkan partisipan transaksi TD valas DHE terus meningkat, dari sebanyak tujuh bank dan 13 korporasi pada bulan Maret 2023 menjadi 10 bank dan 28 korporasi pada bulan Juli 2023.

Selain itu, jangka waktu penempatan DHE juga semakin panjang saat ini, mengingat pada dua hingga tiga bulan pertama penerbitan TD valas DHE, eksportir cenderung memilih tenor jangka pendek yakni satu bulan penempatan.

Namun pada 1 Juli 2023, penempatan pada tenor satu bulan berkurang menjadi 50 persen. Sedangkan penempatan pada tenor tiga bulan mencapai 37 persen dan tenor enam bulan 13 persen.

Ke depan, Destry mengatakan BI akan terus memperkaya fitur, outlet, maupun tenor yang ada untuk TD valas DHE.

"Ini baru overnight satu minggu dan satu bulan, kami akan berusaha memperkaya tenornya untuk membuka peluang bagi dana-dana di bank yang bisa ditempatkan dengan tenor yang lebih banyak," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan eksportir cenderung memilih tenor yang pendek saat ini untuk menempatkan DHE karena masih tingginya ketidakpastian.

"Kalau ketidakpastian tinggi memang wajar, jadi jika sewaktu-waktu kondisi berubah bisa dipindahkan. Itu salah satu pertimbangan," ujar Perry.

Maka dari itu, ia mengungkapkan kondisi tersebut yang membuat BI membuka peluang untuk menambahkan jenis tenor hingga meningkatkan frekuensi lelang untuk memberikan fleksibilitas.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement