REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gelombang El Nino berpotensi menyebabkan kelangkaan bahan makanan sehingga mengerek naik harga pangan yang berimbas pada kenaikan inflasi. Pengaruhnya bisa sangat parah apabila pemerintah tak melakukan langkah mitigasi, khususnya pada kelompok makanan bergejolak atau volatile food.
Direktur Eksekutif CORE Indonesia Muhammad Faisal menjelaskan, jika El Nino tak diantisipasi oleh pemerintah, akan memengaruhi produksi dan harga pangan. Belajar dari tahun 2019 kemarin, sebenarnya jika tak ada kenaikan harga pangan akibat El Nino, inflasi Juli tahun 2019 bisa di bawah tiga persen.
Hanya saja, faktor volatile food membuat inflasi mencapai 6,13 persen.
"Waktu itu semestinya inflasi bisa di bawah tiga persen. Namun, karena ada dampak El Nino jadi pengaruh inflasi volatile food-nya besar sekali," ujar Faisal kepada Republika.co.id, Selasa (20/6/2023).
Jika inflasi naik dan harga pangan tak stabil justru yang paling terdampak adalah kelas bawah. Sebab, spending kelompok masyarakat kelas bawah proporsinya untuk belanja pangan dan basic need.
"Sehingga yang terdampak paling buruk adalah kalangan bawah," ujar Faisal.
Maka dari itu, hal ini bisa dilakukan pemerintah sebagai langkah mitigasi dan meminimalisir dampak El Nino di sektor pangan....