Senin 19 Jun 2023 22:44 WIB

Dongkrak KPR Non Subsidi BTN Resmikan Sales Center KPR

Sales Center KPR dikhususkan untuk segmen emerging affluent

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk meresmikan Sales Center KPR Jakarta, sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan penguasaan pasar (market share) KPR Non Subsidi.
Foto: Bank BTN
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk meresmikan Sales Center KPR Jakarta, sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan penguasaan pasar (market share) KPR Non Subsidi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk meresmikan Sales Center KPR Jakarta, sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan penguasaan pasar (market share) KPR Non Subsidi. Sales Center KPR dikhususkan untuk melayani penyaluran KPR segmen emerging affluent.

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan, peresmian Sales Center KPR BTN merupakan bagian dari proses transformasi untuk mendukung terwujudnya visi menjadi The Best Mortgage Bank di Asia Tenggara pada tahun 2025.

"Ini merupakan transformasi yang kami lakukan dalam rangka Expand to New Business Area. Kami ingin memperbesar market share KPR segmen emerging affluent dengan ticket size di atas Rp 1 miliar yang potensinya masih sangat besar," ungkap dia, Ahad (18/6/2023).

Menurut Nixon, sejalan dengan profil dan persaingan segmen emerging affluent yang maka diperlukan langkah-langkah strategis, antara lain menyediakan  layanan dan program khusus  segmen tersebut. Untuk mendukung langkah strategis dimaksud bekerjasama dengan 27 developer papan atas seperti Adhi Karya, Agung Sedayu, Ciputra dan Agung Podomoro. 

“Sales Center KPR BTN secara eksklusif hanya memproses berkas KPR yang berasal dari 27 Top Tier Developer di Indonesia,” ucapnya.

Nixon mengungkapkan, selain di Jakarta,  Sales Center KPR BTN juga akan diresmikan di Tangerang, dan Surabaya. Hal ini dikarenakan potensi penyaluran KPR segmen tersebut di daerah tersebut masih sangat besar.

Selain itu, Sales Center KPR BTN juga memberikan Priority Lane serta Dedicated Processing Person sehingga berkas developer menjadi prioritas dapat diproses terlebih dahulu dengan service level agreement (SLA) proses yang lebih cepat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement