Kamis 08 Jun 2023 15:49 WIB

PGN SHG Pertamina Komitmen Selesaikan Pipa Distribusi Gas ke KIT Batang Tepat Waktu

Pipa distribusi PGN akan memenuhi kebutuhan gas bumi Jawa Tengah.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaksanakan peninjauan pembangunan Pipa Transmisi Gas bumi Cirebon-Semarang (Cisem) Tahap 1 ruas Semarang-Batang.
Foto: PGN
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaksanakan peninjauan pembangunan Pipa Transmisi Gas bumi Cirebon-Semarang (Cisem) Tahap 1 ruas Semarang-Batang.

REPUBLIKA.CO.ID, BATANG -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaksanakan peninjauan pembangunan Pipa Transmisi Gas bumi Cirebon-Semarang (Cisem) Tahap 1 ruas Semarang-Batang. Pembangunan pipa transmisi gas bumi CISEM Tahap I ruas Semarang-Batang sepanjang lebih kurang 60 kilometer berdiameter 20 inchi direncanakan rampung  Agustus tahun 2023. 

Menteri ESDM Arifin Tasrif memastikan pembangunan pipa Cisem tahap I akan sesuai dengan rencana dan Agustus sistem sudah siap menerima gas. Kebutuhan gas untuk industri akan dimulai pada November atau Desember 2023. 

Baca Juga

PT PGN Tbk selaku subholding gas Pertamina siap menjadi partner Kementerian ESDM untuk menyukseskan utilisasi pipa Cisem sebagai salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan akses gas bumi bagi seluruh masyarakat maupun industri. PGN berkomitmen menyelesaikan pembangunan pipa distribusi yang terkoneksi dengan pipa transmisi Cirebon-Semarang (Cisem) ruas Semarang-Batang. Pipa distribusi PGN akan memenuhi kebutuhan gas bumi Jawa Tengah, khususnya Kawasan Industri Terpadu Batang (KIT Batang).

Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Achmad Muchtasyar mengungkapkan, saat ini pembangunan dalam tahap pekerjaan fisik seperti penjajaran pipa sepanjang sekitar empat kilometer, penggalian dan lowering pipa, serta pengelasan dan pengujian pipa. Pada tahap awal, PGN membangun pipa distribusi sepanjang lima km diameter 8 inchi dan akan dilanjutkan pada tahap pengembangan 2,3 km.

 

“Pengembangan infrastruktur pipa distribusi gas di KIT Batang kami targetkan selesai bersamaan dengan penyelesaian pembangunan pipa Cisem pada Agustus 2023. Kami juga membangunan infrastruktur pendukung seperti pipa servis dan MRS pelanggan,” ujar Achmad saat mendampingi kunjungan kerja Menteri ESDM di proyek pembangunan pipa transmisi Cisem ruas Semarang-Batang di Batang, (7/6/2023).

photo
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaksanakan peninjauan pembangunan Pipa Transmisi Gas bumi Cirebon-Semarang (Cisem) Tahap 1 ruas Semarang-Batang. - (PGN)

 

Dalam kegiatan yang sama, Direktur Sales dan Operasi PGN, Faris Aziz melanjutkan, demand di KIT Batang Fase 1 sebesar 12 BBTUD di mana yang telah berproses menuju PJBG adalah PT KCC Glass Indonesia dengan kebutuhan kurang lebih 8 BBTUD dan PT Rumah Keramik Indonesia sekitar 4 BBTUD. Pemenuhan demand pelanggan di KIT Batang berasal dari PEPC JTB, di mana PGN mempunyai alokasi untuk kebutuhan industri

“Gas untuk KIT Batang dapat meningkatkan market share PGN baik itu peningkatan volume dan omzet penjualan serta jumlah pelanggan segmen komersial dan industri, khususnya di area SOR 3 Jateng Jatim Bali Nusra. Selain itu, akan mengoptimalisasi implementasi inisiatif marketing PGN 360 Integrated Solution sebagai pengembangan bisnis PGN Group,” kata Faris dalam siaran pers.

PGN 360 Integrated Solution merupakan layanan terintegrasi PGN berupa pembangunan infrastruktur gas bumi, pemanfaatan bumi di berbagai sektor, layanan engineering, operasi dan pemeliharaan, serta sistem pendukung lainnya yang tersebar di barbagai wilayah di Indonesia. Maka dengan pengoperasian pipa distribusi di KIT Batang akan meningkatkan eksistensi PGN di Jawa Tengah sebagai stimulus pemanfaatan gas bumi.

Progres pekerjaan aktual pembangunan proyek pipa transmisi gas bumi Cisem tahap I (ruas Semarang-Batang) sendiri berdasarkan data per 25 Mei 2023 sudah mencapai 91,35 persen. Angka tersebut melebihi target rencana awal, di mana target per Juni tahun 2023 sebesar 90,65 persen.

Adapun potensi pemanfaatan pipa gas Cisem meliputi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal, dengan proyeksi kebutuhan gas hingga 2026 sebesar 39,42 MMSCFD dan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), dengan proyeksi kebutuhan gas hingga 2028 sebesar 25,83 MMSCFD.

“Kami berprinsip mendukung pengembangan industri di Jawa Tengah dengan pengembangan pemanfaatan gas bumi. Dengan melihat demand yang cukup besar. Artinya, produktivitas industri di KITB ini juga besar. Secara revenue, tidak hanya PGN yang mendapatkan benefit, tapi juga bagi industri untuk daya saing serta pendapatan daerah Jawa Tengah,” ujar Faris.

PGN berharap dapat berkontribusi lebih dalam aksesibilitas gas bumi untuk Jawa Tengah agar kebutuhan gas industri yang sedang berkembang maupun kebutuhan sehari-hari masyarakat dapat terpenuhi secara berkelanjutan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement