REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Perum Jasa Tirta (PJT) I menjajaki kerja sama pengembangan bisnis non-sumber daya alam (SDA) dengan Perum Jasa Tirta (PJT) II dan PT Danareksa (Persero).
Pelaksana Tugas Direktur Utama PJT I Milfan Rantawi dalam keterangannya, Jumat (2/6/2023), mengatakan, selain mendapat amanah penugasan dalam pengelolaan sumber daya air, PJT I juga diberikan kesempatan untuk mengembangkan bisnis non-sumber daya air sebagai bentuk optimasi pengelolaan aset. Saat ini ada sejumlah pengembangan bisnis non-SDA yang dilakukan Perum Jasa Tirta I, mulai unit bisnis pariwisata, laboratorium lingkungan, Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), air minum dalam kemasan (AMDK) dengan merek ASA.
Selain itu, ada sektor bisnis yang dijalankan anak perusahaan PT Jasa Tirta Energi (JTE) di bidang Energi Baru Terbarukan (EBT). "Ke depan, PJT I berproses untuk pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di waduk yang dikelola, Carbon Offset, Biomass, dan Smart Water Management System (SWMS)," kata Milfan.
Waduk Sutami, Wonogiri, dan Waduk Kedungombo juga menjadi tiga lokasi rencana pengembangan untuk PLTS pada waduk yang dikelola PJT I. Untuk prospek bisnis carbon offset, Milfan menjelaskan, telah dibuatkan laporan pendahuluan serta ada NDA dengan PT Danareksa Capital dan PT ARTEKH untuk pengurusan izin.
Adapun untuk biomassa, kata Milfan, pengembangan bisnis sekarang dalam tahapan komunikasi dengan Jepang untuk pemasaran produk serta opsi pendanaannya. "Potensi yang digarap untuk sekarang dari SWMS adalah memonetisasiteknologi yang dimiliki PJT I dan hal dimaksud sekarang dalam tahap pengurusan paten," kata dia.
Milfan menegaskan, koordinasi akan terus dilakukan dalam upaya optimasi potensi pengembangan bisnis non-SDA. Menurut dia, potensi yang dimiliki oleh PJT I dan PJT II cukup besar dengan adanya infrastruktur SDA yang dikelola.
"Peran Danareksa nantinya sebagai pengarah dan tidak menutup kemungkinan sebagai partner strategis sebagai penyokong dana atas proyek yang dijalankan oleh kedua perusahaan," kata dia menambahkan.
Direktur Pengembangan Usaha Perum Jasa Tirta II Dikdik Permadi Yoffana mengungkapkan, sejumlah bisnis non-SDA yang sedang dijalankan perusahaannya, mulai dari bisnis sektor pariwisata, AMDK, sewa lahan, dan PT Jasa Tirta Luhur. Pada anak perusahaan yaitu PT Jasa Tirta Luhur pengembangan tidak hanya bekerjasama dengan induk perusahaan yaitu PJT II, namun juga bekerja sama dengan instansi pemerintahan dan BUMN lainnya, seperti PT KIMA dan PT KIM.
Untuk pengembangan EBT juga menjadi salah satu fokus utama pengembangan perusahaan pada waduk-waduk yang dikelola.