Rabu 31 May 2023 15:27 WIB

Peserta Perempuan di Program Prakerja Naik 55 Persen

Peserta kelompok umur 18-25 tahun naik 30 persen.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Lida Puspaningtyas
Seorang warga mengakses laman situs Prakerja di Rangkasbitung, Lebak, Banten.
Foto: ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
Seorang warga mengakses laman situs Prakerja di Rangkasbitung, Lebak, Banten.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peserta Program Kartu Prakerja yang berasal dari kelompok perempuan dan kelompok anak muda meningkat signifikan pada periode program di tahun 2023. Persentase kepesertaan perempuan naik menjadi 55 persen dari seluruh peserta dibanding pada periode 2020 sampai 2022 ketika Prakerja menjalankan fungsi bantuan sosial. Sementara untuk perbandingan periode yang sama, kelompok umur 18-25 tahun naik 30 persen.

“Ini menunjukkan bahwa Prakerja selalu hadir untuk semua angkatan kerja yang mau mengembangkan diri, bekerja maupun tidak bekerja, termasuk perempuan. Hal menggembirakan lain, anak-anak muda Indonesia semakin tinggi minatnya untuk meningkatkan kemampuan melalui pelatihan,” kata Direktur Eksekutif Prakerja Denni Puspa Purbasari, Rabu (31/5/2023).

Kenaikan persentase kepesertaan tersebut merupakan data untuk periode pelaksanaan program yang dimulai sejak Februari hingga Mei 2023. Total jumlah peserta mencapai lebih dari 390 ribu yang merupakan peserta Gelombang 48 sampai Gelombang 53. Peserta itu berasal dari 488 kabupaten kota, dari total 514 kabupaten kota yang ada di seluruh Indonesia.

Data yang sama juga menunjukkan peningkatan persentase peserta yang berasal dari desa. Pada tahun 2023 ini, jumlah kepesertaan yang tinggal di desa meningkat signifikan dibanding periode sebelumnya. Pada periode 2020-2022 persentase peserta yang berasal dari desa adalah 64 persen. Sementara untuk periode 2023, peserta yang berasal dari desa ada sebesar 70 persen.

Denni menegaskan kenaikan persentase peserta yang berasal dari desa ini sesuai dengan sifat dan tujuan Program Kartu Prakerja yang inklusif. “Pelatihan Prakerja terbukti menjangkau banyak warga Indonesia yang berada di desa. Didukung juga oleh kepesertaan perempuan yang meningkat menunjukkan bahwa Prakerja memang inklusif menjangkau berbagai lapisan dan golongan,” kata Denni.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement