REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengajak Pemuda Pancasila sebagai salah satu organisasi kemasyarakat dan kepemudaan yang berkiprah dalam pembangunan nasional untuk terjun memperkuat sektor pertanian guna menghadapi tantangan global. Sebagaimana diketahui, setelah melewati Covid 19, dunia saat ini tengah ini dan ke depan menghadapi tantangan perubahan iklim (climate change) ekstrim dan adanya ketegangan Rusia-Ukraina yang mempengaruhi aktivitas ekonomi di segala sektor, termasuk pertanian.
"Kita hadir ini agar Idealisme Pancasila tetap terjaga. Kita sama-sama membangun konsolidasi kebangsaan. Memperbaiki bangsa ini harus diawali dari daerah, apakah di kelurahan dan kecamatan apakah masih terpelihara Pancasila. Kehadiran Pemuda Pancasila harus menciptakan kedamaian dan terlibat dalam pembangunan, khususnya sektor pertanian untuk memperkuat penyediaan pangan dari daerah," kata Mentan SYL dalam Musyawarah Cabang (Muscab) XI Pemuda Pancasila Kota Bogor, dalam keterangan tertulis, Senin (29/5/2023).
Ia menegaskan, setelah melewati pandemi Covid 19, tantangan kehidupan ke depan semakin berat sehingga perekonomian dunia menghadapi tantangan yang berat. Dunia dihadapkan perubahan iklim (climate change) ekstrim dan adanya ketegangan Rusia-Ukraina yang mempengaruhi aktivitas ekonomi dunia.
"Salah satu jawaban yang pasti atas tantangan dunia ini adalah hadirkan pertanian, khususnya di halaman rumah kita masing-masing. Pemuda Pancasila adalah organisasi kemasyarakat harus bisa naik kelas mendukung percepatan pembangunan daerah dan nasional, turut terjun ke sektor pertanian. Jangan semua urusan politik diurus. Ini saatnya kita bersinergi mengurus makanan rakyat," katanya.
Menurutnya, Pemuda Pancasila memiliki potensi untuk menurunkan inflasi. Kalau setiap halaman rumah dimanfaatkan menanam sayuran dalam polibag, ini akan menyediakan pangan yang menurunkan inflasi. Tak harus mengandalkan bantuan, tapi Pemuda Pancasila dapat mengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR).
"Pertanian itu terbuka, Pemuda Pancasila harus terjun ke sektor pertanian. Siapkan lahan 1.000 hektar, kami siap salurkan bantuan. Kami juga punya bibit kelapa genjah unggul, kami siap salurkan ke Pemuda Pancasila," ujarnya.
"Oleh karena itu, Pemuda Pancasila sebagai organisasi kemasyarakatan yang ada hingga di tingkat desa, mulai hari ini dan besok harus mampu mengkonsolidasikan diri, menyesuaikan diri untuk menghadapi tantangan global. Tidak lagi berangkat dari otot, tapi berangkat dari konsepsi yang bermakna bagi masyarakat dan negara," ujar SYL.