Ahad 28 May 2023 01:54 WIB

Ini Pentingnya Perusahaan Lakukan Laporan Keberlanjutan

Pemangku kepentingan diajak beraksi melalui kolaborasi dalam inisiatif keberlanjutan.

Fasilitas biomassa untuk pengelolaan energi terbarukan.
Foto: MBI
Fasilitas biomassa untuk pengelolaan energi terbarukan.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA---Perusahaan emiten Indonesia perlu memprioritaskan pelaporan keberlanjutan sebagai bagian dari praktik bisnis. Langkah tersebut dapat membuat emiten menjadi tujuan investasi yang lebih terpercaya dan aman, baik di dalam maupun luar negeri.

"Pelaporan keberlanjutan menjadi penting karena bisa membuat perusahaan meningkatkan pengelolaan sumber daya, menjadi transparan dan stakeholder engagement perusahaan lebih baik, serta meningkatkan keunggulan kompetitif dan menarik investasi," ujar Associate Provost dan Associate Professor of Accounting Practice dari Universitas Manajemen Singapura, Themin Suwardy.

Baca Juga

Suwardy menuturkan kebutuhan pelaporan keberlanjutan merupakan perkembangan terkini bagi perusahaan-perusahaan Indonesia secara umum. Sedangkan, para pembuat kebijakan baru menetapkan kewajiban pelaporan tersebut bagi bank dan perusahaan terbuka pada tahun 2019 dan 2020.

Menurut dia, kebijakan itu sebenarnya menguntungkan perusahaan Indonesia karena mereka telah memulai perjalanan tentang keberlanjutan dalam memenuhi harapan para pemangku kepentingan yang meningkat dalam bidang keberlanjutan.

"Para pemangku kepentingan, termasuk para investor, pelanggan, pegawai, dan regulator, semakin lama semakin mengutamakan pelaporan keberlanjutan. Mereka mengharapkan transparansi dan bagaimana perusahaan merencanakan dan mewujudkan tujuan maupun strategi keberlanjutan perusahaan tersebut," kata Suwardy.

Salah satu perusahaan yang memberikan laporan keberlanjutan adalah PT Multi Bintang Indonesia Tbk yang meluncurkan Laporan Keberlanjutan 2022. Laporan tersebut merangkum kemajuan perusahaan dalam mencapai ambisi Brew a Better World (BaBW) 2030 yang merupakan strategi Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG) Multi Bintang Indonesia (MBI) yang terdiri dari tiga pilar: keberlanjutan lingkungan, keberlanjutan sosial, dan konsumsi bertanggung jawab.

Laporan ini hadir dengan mengangkat tema ‘Cut the Tosh’, yang merupakan sebuah pengingat dan ajakan untuk para pemangku kepentingan supaya mengubah narasi menjadi aksi melalui kolaborasi dalam inisiatif keberlanjutan. ''Kami bangga atas kemajuan dalam mencapai operasional yang lebih berkelanjutan, namun kami menyadari bahwa jalan kami masih panjang. Kami berambisi untuk terus meningkatkan upaya kami untuk menciptakan dampak yang lebih positif bagi masyarakat dan lingkungan,” ujar Dayna Adelman, Head of Corporate Affairs untuk Multi Bintang Indonesia, dalam siaran pers, Sabtu (27/5/2023).

Laporan Keberlanjutan 2022 menunjukkan ambisi Multi Bintang Indonesia dalam praktik keberlanjutannya dengan menyoroti inisiatif-inisiatif utama sepanjang tahun 2022. Pada pilar keberlanjutan lingkungan, perusahaan terus melakukan peningkatan untuk membuat proses produksi dan rantai pasoknya lebih berkelanjutan sebagai bagian dari upayanya menuju dampak net-zero.

 Selain itu, pada tahun 2022, perusahaan telah menggunakan lebih dari 32 persen energi terbarukan dari berbagai sumber, yakni dari biomassa, biogas, dan termal. Penggunaan energi terbarukan dalam proses produksi telah sukses mengurangi emisi CO2 sebanyak 17 persen.

Multi Bintang Indonesia juga turut mengambil langkah proaktif untuk mencapai Zero Waste to Landfill di seluruh operasinya karena 98 persen limbah produksi telah didaur ulang. Angka tersebut menjadi signifikan karena menunjukkan tanggung jawab perusahaan dalam melestarikan sumber daya, sehingga mengurangi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan selama melakukan proses produksi.

Aksi lainnya yang diambil oleh perusahaan adalah dengan mengimplementasikan sistem penggunaan kembali atau reuse pada kemasan produk guna mengurangi limbah yang berakhir di pembuangan akhir dan meningkatkan jumlah botol bekas. Multi Bintang Indonesia, yang berkolaborasi dengan para mitra, dapat mengembalikan dan menggunakan kembali 75 persen botol kaca, keg, dan krat.

Ke depannya, perusahaan akan bekerja bahu membahu dengan berbagai pemangku kepentingan untuk merevolusi pengumpulan sampah dan upaya penggunaan kembali demi mengatasi masalah pengelolaan sampah dan mendorong konsumsi dan produksi yang berkelanjutan.

Selanjutnya, dalam pilar keberlanjutan sosial, perusahaan berfokus dalam menjalankan berbagai inisiatif untuk meningkatkan kesejahteraan dan inklusivitas karyawan, komunitas, dan masyarakat. Contohnya, perusahaan menyediakan berbagai kesempatan untuk karyawan mengembangkan kemampuannya, mempromosikan kesetaraan gender di tempat kerja dan masyarakat, serta berkontribusi terhadap upaya penanggulangan bencana. Inisiatif-inisiatif tersebut sejalan dengan jalan perusahaan menuju perusahaan dan dunia yang inklusif, adil dan setara.

sumber : antara/siaran pers
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement