Sabtu 20 May 2023 00:14 WIB

Energi Terbarukan Dinilai tak Cukup, RPJPN Sertakan Opsi Energi Nuklir

Perdebatan soal keamanan pembangkit hambat pemanfaatan nuklir sebagai sumber energi.

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir/PLTN (ilustrasi). Dalam RPJPN, opsi pemanfaatan energi nuklir bakal mengedepankan aspek kesalahan nol. Dengan begitu, sumber energi ini tidak menimbulkan efek buruk bagi lingkungan dan kesehatan manusia.
Foto: EPA/Laurent Dubrule
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir/PLTN (ilustrasi). Dalam RPJPN, opsi pemanfaatan energi nuklir bakal mengedepankan aspek kesalahan nol. Dengan begitu, sumber energi ini tidak menimbulkan efek buruk bagi lingkungan dan kesehatan manusia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) kini tengah menyiapkan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang nasional (RPJPN) periode 2025-2045. Salah satu fokusnya ialah mengenai efisiensi energi.

Deputi Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Bappenas Vivi Yulaswati mengungkapkan pihaknya sudah memasukkan ekonomi melingkar dan energi bersih ke dalam dokumen RPJPN. Lalu, opsi energi nuklir juga disertakan.

Baca Juga

"Kemungkinannya (RPJPN, red) menggunakan energi nuklir karena hitung-hitungannya kelihatannya tidak cukup kalau kita hanya mengandalkan energi terbarukan saja," ujar Vivi dalam diskusi terkait ambisi iklim Indonesia yang diselenggarakan oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) di Jakarta, Jumat (19/5/2023).

Vivi menuturkan opsi pemanfaatan energi nuklir bakal mengedepankan aspek kesalahan nol. Dengan begitu, sumber energi ini tidak menimbulkan efek buruk bagi lingkungan dan kesehatan manusia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement