REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (KAI) bakal menerapkan sistem face recognition atau sistem pindai wajah di seluruh stasiun kereta api yang melayani perjalanan jarak jauh. Penggunaan sistem pindai wajah diharap dapat mempermudah penumpang saat akan menaiki peron.
"Tahun ini (semua) sudah pasti. Tapi kan ada 550 stasiun, mungkin yang kecil-kecil belakangan. Stasiun besar akan diprioritaskan," kata Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo saat ditemui di Sarinah, Jakarta, Kamis (25/5/2023).
Ia menuturkan, dengan penggunana sistem pindai wajah, masyarakat yang akan menaiki kereta cukup memperlihatkan wajah pada monitor dan tidak perlu menggunakan tiket.
Adapun untuk dapat menikmati fasilitas tersebut, pelanggan cukup melakukan satu kali registrasi atau pendaftaran awal yang berlaku seterusnya termasuk saat berada di stasiun lain yang sudah memiliki fasilitas face recognation boarding gate.
Selain penggunan sistem pindai wajah, Didiek mengatakan, mulai 1 Juni KAI juga mempersingkat waktu tempuh perjalanan dari 61 menit hingga 71 menit pada setiap rute jarak jauh.
Percepatan waktu tempuh itu bisa dilakukan karena KAI mempersingkat waktu pemberhentian antarstasiun sekaligus meningkatkan kecepatan kereta menjadi 120 kilometer per jam.