Rabu 24 May 2023 13:27 WIB

Garuda Operasikan 14 Pesawat Jumbo untuk Penerbangan Haji 2023

Garuda memastikan semua pesawat untuk haji sudah melalui perawatan optimal.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Fuji Pratiwi
Penerbangan jamaah haji (ilustrasi). Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, untuk mengoptimalkan seluruh rangkaian pelaksanaan penerbangan haji tersebut, Garuda Indonesia mengoperasikan 14 pesawat berbadan lebar.
Foto: Republika/Ali Yusuf
Penerbangan jamaah haji (ilustrasi). Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, untuk mengoptimalkan seluruh rangkaian pelaksanaan penerbangan haji tersebut, Garuda Indonesia mengoperasikan 14 pesawat berbadan lebar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Maskapai Garuda Indonesia akan melayani sebanyak 104.172 jamaah pada penerbangan haji 2023. Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, untuk mengoptimalkan seluruh rangkaian pelaksanaan penerbangan haji tersebut, Garuda Indonesia mengoperasikan 14 pesawat berbadan lebar.

Armada terdiri dari tujuh pesawat Boeing 777-300ER berkapasitas 393 penumpang, empat pesawat Airbus A330-300 berkapasitas 360 penumpang, dan tiga pesawat Airbus A330-900 yang juga berkapasitas 360 penumpang,” kata Irfan dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (24/5/2023).

Baca Juga

Dia menjelaskan, penerbangan haji tahun ini akan diberangkatkan dari sembilan embarkasi. Semua embarkasi haji tersebut yaitu dari Aceh, Balikpapan, Banjarmasin, Jakarta, Lombok, Makassar, Medan, Padang, dan Solo.

"Pelaksanaan penerbangan haji dari Indonesia menuju Tanah Suci akan dilaksanakan dalam dua fase," kata Irfan.

Untuk fase pertama dengan tujuan Madinah yang akan berlangsung mulai 24 Mei hingga 7 Juni 2023. Kemudian fase kedua  dengan tujuan Jeddah pada 8-22 Juni 2023.

Dia menambahkan, kesiapan armada juga ditunjang oleh berbagai prosedur perawatan pesawat yang optimal. Persiapan dilakukan dengan melaksanakan Aircraft Health Program yaitu penyehatan pesawat melalui beragam prosedur perawatan secara menyeluruh dan berlapis pada armada yang akan melayani penerbangan haji.

Irfan mengatakan, Garuda Indonesia melalui GMF AeroAsia juga telah melaksanakan berbagai persiapan teknis lainnya seperti Material/Spare Readiness dan Station and Manpower Readiness. Begitu juga dengan General Authority of Civil Aviation (GACA) Certification yang merupakan proses wajib untuk mendaftarkan pesawat-pesawat penerbangan haji ke Otoritas Kerajaan Arab Saudi.

Dia memastikan, Garuda Indonesia juga terus melakukan berbagai penyesuaian layanan untuk menghadirkan nilai tambah bagi para jamaah. Mengingat lebih dari 30 persen di antaranya merupakan calon jemaah lanjut usia yang berusia di atas 65 tahun, Garuda Indonesia menghadirkan seamless journey di antaranya dengan memaksimalkan penyediaan Priority Boarding and Disembark untuk jamaah lansia yang menggunakan kursi roda.

Melalui koordinasi secara intensif dengan berbagai para pemangku kepentingan, Garuda berkomitmen dalam optimalisasi ketepatan waktu sebagai salah satu esensi penting layanan penerbangan haji. "Kami menetapkan target capaian tingkat ketepatan waktu hingga 90 persen," ungkap Irfan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement