Senin 22 May 2023 15:54 WIB

Indonesia-Cina Expo Dukung Target 100 Smart Cities di Tanah Air 

Kesuksesan Cina membangun smart city dapat jadi acuan bagi Indonesia.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Ilustrasi smart city. Indonesia-Cina Smart City Technology and Investment Expo 2023 akan digelar di Shangri-La Hotel, Jakarta, pada 24-26 Mei 2023.
Foto: istimewa
Ilustrasi smart city. Indonesia-Cina Smart City Technology and Investment Expo 2023 akan digelar di Shangri-La Hotel, Jakarta, pada 24-26 Mei 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia-Cina Smart City Technology and Investment Expo 2023 akan digelar di Shangri-La Hotel, Jakarta, pada 24-26 Mei 2023. Event ini merupakan kolaborasi antara Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI), Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT), dan China-ASEAN Information Harbor Co, Ltd (CAIH) Infotech Indonesia dalam mendukung akselerasi smart city atau kota cerdas di Indonesia.

Direktur CAIH Infotech Indonesia Lorreta Thamrin mengatakan, event ini menindaklanjuti kesepakatan pada G-20 Bali untuk memperkuat kemitraan strategis komprehensif antara Indonesia-Cina dan berupaya membangun komunitas dengan masa depan bersama.

Baca Juga

"Ini juga sebagai upaya dukungan terhadap Pemerintah Indonesia atas 'Gerakan Menuju 100 Smart Cities' dan pembangunan ibu kota Nusantara (IKN) sebagai kota hutan cerdas dan lestari," ujar Lorreta saat konferensi pers terkait Indonesia-China Smart City Technology & Investment Expo 2023 di Jakarta, Senin (22/5/2023).

Lorreta mengatakan, hubungan bilateral antara Indonesia dan China telah berjalin selama 73 tahun lamanya dan menurut sejumlah sejarawan Islam, masuk dan perkembangan Islam di Indonesia berhubungan erat dengan Jalur Sutra China yang pada masa itu adalah jalur utama yang menghubungkan wilayah Timur dan Barat. Melalui jalur ini, menurut Lorreta, berbagai bangsa dan peradaban bertemu dan berinteraksi, tidak hanya menjadi jalur ekonomi, tetapi juga menjadi jalur mobilitas politik, budaya, agama, dan ilmu pengetahuan. 

"Dengan perkembangan teknologi dan digitalisasi, kesuksesan Cina dalam membangun ratusan smart city menjadi acuan bagi Indonesia dan dunia untuk mewujudkan penerapan teknologi smart city," kata Lorreta.

Lorreta menjelaskan, the New Smart City didasarkan pada sebuah konsep melayani masyarakat setiap saat dan menyediakan tata kelola kota yang efisien dan tertib, keterbukaan data, berbagi yang inklusif, pembangunan ekonomi, sumber daya hijau dan terbuka, dan keamanan siber. Lorreta menilai ekologi baru pembangunan terkoordinasi antara negara dan kota dapat terwujud melalui perencanaan sistem, kepemimpinan informasi, reformasi dan inovasi, integrasi mendalam dan evolusi berulang dari generasi baru teknologi informasi dan modernisasi perkotaan.

"Pada saat yang bersamaan, Indonesia yang mempunyai sumber daya alam yang melimpah dan pasar domestik yang kian besar dan berkembang dengan ekonomi terbesar keempat di Asia, merupakan negara dengan iklim investasi yang sangat menarik perhatian luar negeri, terutama China," ujar Lorreta.

Lorreta mengatakan Indonesia sebagai Ketua ASEAN juga menjadi negara dengan potensi terdepan dalam pengembangan smart city dan memiliki pengaruh bagi negara-negara lain di Asia Tenggara. 

"Kita tahu perkembangan smart city di Cina sangat pesat dan menjadi standar smart city di dunia. Kita berharap event ini bisa memberikan transfer knowlegde ke Indonesia sehingga Indonesia bisa terus berkembang dan memimpin bagi negara-negara di Asia Tenggara," kata Lorreta.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement