REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mencatat sebanyak 17 negara meminati investasi di ibu kota negara Nusantara, Kalimantan Timur (Kaltim) per 7 Mei 2023.
"Alhamdulillah indikasi baiknya terdapat sekitar 17 negara sudah masuk (minat) investasi di IKN," ujar Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN Mohammed Ali Berawi.
Ali mengatakan, OIKN sendiri hingga 7 Mei 2023 sudah menerima Letter of Intents (LoI) untuk investasi di IKN yakni lebih dari 200 perusahaan swasta baik domestik maupun luar negeri, dan jumlah tersebut tentunya terus bertambah.
OIKN pada 2024 fokus pada pembangunan ekosistem lengkap di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN. Adapun untuk pembangunan Sub Wilayah Perencanaan 1A KIPP IKN dengan total luas lahan 2.876 hektar dan area pengembangan 921 hektare.
Tim Perencanaan IKN saat ini sudah menangani total 3.115 kavling tanah, dimana untuk Wilayah Perencanaan (WP) KIPP terdapat 798 kaveling. Adapun tipe-tipe kaveling di WP KIPP IKN diperuntukkan untuk sektor hunian sebanyak 257, pendidikan sebanyak 94 kaveling, kesehatan sebanyak 22 kaveling, perdagangan dan jasa sebanyak 165 kaveling.
Kemudian untuk perkantoran swasta sebanyak 3 kaveling, sarana prasarana umum sebanyak 116 kaveling, pemerintahan sebanyak 110 kaveling, pertahanan keamanan sebanyak 28 kavling dan transportasi 3 kaveling. Sedangkan untuk WP IKN Barat dialokasikan 1.070 kaveling, kemudian WP IKN Timur 1 sebanyak 875 kaveling dan WP IKN Timur 2 sebanyak 372 kaveling.
Sebelumnya, OIKN dan investor Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) yakni perusahaan Alserkal Group - Envirol menandatangani Non Disclose Agreement (NDA) untuk sektor penanganan limbah di IKN Nusantara.
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN Agung Wicaksono mengatakan, hal ini adalah bukti bahwa minat investasi dari Timur Tengah mengalami kemajuan. Uni Emirat Arab adalah salah satu mitra dan saudara bagi Indonesia.
Alserkal Group - Envirol menandatangani NDA dengan OIKN dalam bidang pengelolaan limbah, terutama limbah fat, oil, and grease (FOG), sebagai dukungan untuk mewujudkan smart and green city di Nusantara.