REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pemerintah memproyeksikan jumlah penduduk Indonesia sebanyak 324 juta jiwa pada 2045. Adapun hasil proyeksi total penduduk Indonesia 2020-2050 dengan skenario tren business as usual.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan jumlah penduduk Indonesia pada masa Indonesia Emas 2045 tersebut bertambah sebesar 54,42 juta jiwa dari 2020.
"Hasil proyeksi dengan skenario tren menunjukkan jumlah penduduk pada 2045 sebanyak 324 juta, bertambah 54,42 juta jiwa dari 2020," ujarnya saat konferensi pers, Selasa (16/5/2023).
Suharso menjelaskan, perhitungan proyeksi penduduk 2020-2050 menggunakan tiga skenario. Pertama, skenario tren (business as usual) tanpa ada kebijakan, hasilnya adalah nilai total fertility rate menurun sampai 1,9 pada 2045, diiringi dengan infant mortality rate sebesar 7,85.
Kedua, melalui moderat dengan menargetkan total fertility rate dijaga pada angka dua dan nilai infant mortality rate sebesar 5,8. Ketiga, skenario optimis, skenario ini yang akan kita capai dengan menargetkan usia harapan hidup sebesar 80 yang sederajat sebagai negara maju.
“Pertumbuhan penduduk periode 2020-2050 rata-rata sebesar 0,67 persen (pada 2045), setiap tahun melambat terus,” jelasnya.
Suharso memerinci, proporsi penduduk usia 0—14 tahun turun dari 24,56 persen pada 2020 menjadi 19,61 persen pada 2045, sementara penduduk usia 65 tahun ke atas naik dari 6,16 persen menjadi 14,61 persen pada 2045.
Saat ini, lanjutnya, perubahan struktur penduduk sedang mengalami perubahan yang sangat cepat. India kini menyalip China yang menjadi negara dengan penduduk terbanyak karena China sudah mengalami pertumbuhan penduduk negatif sejak 2021.
Suharso menyebut posisi Indonesia pada 2020 masih menjadi negara dengan penduduk keempat terbesar di dunia. Namun pada 2045, posisi Indonesia mulai menurun ke peringkat enam, karena pertumbuhan penduduk yang mulai melambat sejak tahun 2030-an.
“Posisi empat dan lima berturut-turut ditempati oleh Nigeria dan Pakistan. Mari kita persiapkan Indonesia yang maju, sejahtera dan berkeadilan pada momentum 100 tahun Indonesia merdeka pada 2045 yang berawal dari data penduduk yang baik dan akurat," ucapnya.