Rabu 03 May 2023 23:39 WIB

Aceh Business Forum Jadi Ajang Kembalikan Kebangkitan Pengusaha Aceh

Aceh Bussiness Forum menjadi ajang mengembalikan kebangkitan para pengusaha Aceh.

Paguyuban masyarakat Aceh di Jakarta, yang tergabung dalam Pimpinan Pusat Taman Iskandar Muda melalui Bidang Pengembangan Ekonomi dan Usaha, bekerja sama dengan PT Trans Continent menggagas pembentukan Aceh Bisnis Forum (ABF). Aceh Bussiness Forum menjadi ajang mengembalikan kebangkitan para pengusaha Aceh.
Foto: Istimewa
Paguyuban masyarakat Aceh di Jakarta, yang tergabung dalam Pimpinan Pusat Taman Iskandar Muda melalui Bidang Pengembangan Ekonomi dan Usaha, bekerja sama dengan PT Trans Continent menggagas pembentukan Aceh Bisnis Forum (ABF). Aceh Bussiness Forum menjadi ajang mengembalikan kebangkitan para pengusaha Aceh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Paguyuban masyarakat Aceh di Jakarta, yang tergabung dalam Pimpinan Pusat Taman Iskandar Muda melalui Bidang Pengembangan Ekonomi dan Usaha, bekerja sama dengan PT Trans Continent menggagas pembentukan Aceh Bisnis Forum (ABF). Pertemuan perdana para Saudagar Aceh ini berlangsung Selasa (2/5) di kantor PT Trans Continent Gampong Beurandeh Krueng Raya, Kecamatan Mesjid Raya Aceh Besar.

Pertemuan ABF pertama ini di ikuti oleh ratusan pengusaha Aceh dari berbagai kelas, mulai mikro, kecil, menengah, dan besar yang bertujuan menjadi ajang silaturahmi, membuka jaringan (networking) dan pangsa pasar di level lokal, regional, nasional, hingga internasional.

Baca Juga

"Saya berharap dan berikhtiar untuk mendorong kegiatan silaturrahim pertemuan ini menjadi 'entry point' dan kebangkitan kembali wirausahawan/UMKM Aceh di pentas nasional dan global," kata Ketua Umum PP Taman Iskandar Muda, Muslim Armas saat membuka pertemuan dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Rabu (3/5/2023) 

Menurutnya, setelah pertemuan di Aceh ini, pihaknya berencana akan menggelar pertemuan lanjutan, sekaligus expo hasil bumi dan kerajinan Aceh di Jakarta. “Insya Allah nanti kita akan agendakan pertemuan rutin di Aceh dan Jakarta, untuk bersama-sama berupaya bagaimana agar produk-produk kerajinan Aceh bisa dipasarkan di tingkat nasional dan global,” ujar Muslim Armas yang juga pengusaha asal Pidie.

Muslim Armas menegaskan, ABF ini merupakan organisasi independen, tidak berafiliasi dengan partai politik manapun, mengedepankan prinsip pluralisme dan kesetaraan/egaliter, dengan fokus pada "business oriented" untuk kemajuan dunia usaha/UMKM Aceh.

Hadir pada acara tersebut Wakil Rektor Universitas Syiah Kuala Bidang Perencanaan, Kemitraan, dan Bisnis, Dr. Ir. Taufiq S., M.Eng., IPU, dan Guru Besar Jurusan Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis USK Prof.Dr. Apridar, S.E.,M.Si, beserta jajaran USK.

CEO PT Trans Continent, Ismail Rasyid yang juga Wakil Ketua PP TIM dalam sambutannya mengatakan, ada dua tujuan utama dari pertemuan ini. Pertama, sebagai ajang silaturahim antarpara pengusaha Aceh.

"Kedua, untuk membentuk lembaga Aceh Bisnis Forum yang akan menjadi wadah bagi para pengusaha Aceh dalam membangun jaringan dan pasar hingga ke level nasional dan internasional," ungkapnya.

Di sela-sela kegiatan yang berlangsung hingga sore itu, juga dilaksanakan penandatangan memorandum of understanding (MoU) antara Universitas Syiah Kuala dengan PT Trans Continent, sebagai bagian dari implementasi Kampus Merdeka.

Ditopang Empat Pilar

Ketua Bidang Pengembangan Ekonomi dan Usaha PP TIM, Munzir Al Munir SE mengatakan, Aceh Business Forum yang dibentuk dalam pertemuan tersebut merupakan suatu wadah perhimpunan para wirausahawan/UMKM Aceh untuk membangun jaringan (networking) seluruh Indonesia dan juga pasar global.

"ABF ini terlahir dari gagasan Bidang Pengembangan Ekonomi dan Usaha (BPEU) Pimpinan Pusat Taman Iskandar Muda (PP TIM) untuk memfasilitasi semua pelaku UMKM Aceh menuju pasar nasional dan global," kata Munzir Al Munir.

Dalam perjalanannya, kata Munzir, gagasan ini ditopang oleh 4 pilar yaitu, PP TIM, Pelaku wirausahawan/UMKM Aceh, Universitas Syiah Kuala (USK), dan Ikatan Alumni USK Jabodetabek.

“Pada kesempatan ini, Ismail Rasyid, SE, pengusaha nasional multimoda transport  PT. Trans Continent (Royal Group), yang juga ketua Ikatan Alumni USK Jabodetabek, memprakarsai kegiatan pertama pertemuan pengusaha ini,” kata Munzir.

Dikatakan, Muslim Armas yang saat ini Ketua Umum PP TIM (Pengurus Pusat Taman Iskandar Muda) juga merupakan pengusaha nasional asal Aceh, turut mendorong kegiatan silaturrahim ini dan berikhtiar menjadi "entry point" kemajuan wirausahawan/UMKM Aceh di pentas nasional dan global.

“Keyakinan ini menjadi bukan sekedar “cet langet” karena dukungan oleh pelaku dunia usaha dan akademisi USK yang merupakan Jantoeng Hate Rakyat Aceh,” kata Munzir.

Menurutnya, para wirausahawan/UMKM Aceh sangat antusias menyambut pembentukan Aceh Bisnis Forum. Di dalamnya ada anak-anak muda Aceh pelaku UMKM yang sudah eksis di Jakarta, seperti Firmansyah Asnawi (Bisatopup), Roza Sahputra, dan lainnya.

Di samping itu, pelaku UMKM di Aceh seperti Usuluddin, Doddy Minyeuk Pret, Khairul Ija Krong, Azwir Nazar Cahaya Aceh, Nazar Nyak Baeek (Tour/Travel), Jidat Aceh Coffee Land, dan banyak lainnya.

"Setelah pertemuan silaturrahmi ini akan ada agenda yang sama di Jakarta, sehingga terbangun sinergitas yang komprehensif antara pelaku wirausahawan nasional dan daerah Aceh," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement