Selasa 02 May 2023 15:01 WIB

Pasca-Lebaran, Harga Beras tak Kunjung Turun

Masih tingginya harga beras disebabkan mahalnya harga gabah.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Fuji Pratiwi
Pekerja membongkar muat beras di Indramayu, Jawa Barat, Senin (19/7/2021). Pascalebaran, harga beras di tingkat pedagang di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, tak kunjung turun.
Foto: ANTARA/Dedhez Anggara
Pekerja membongkar muat beras di Indramayu, Jawa Barat, Senin (19/7/2021). Pascalebaran, harga beras di tingkat pedagang di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, tak kunjung turun.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Pascalebaran, harga beras di tingkat pedagang di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, tak kunjung turun. Meski demikian, penjualan beras mengalami peningkatan seiring maraknya pesta hajatan pernikahan.

Seorang pedagang beras di Kecamatan Bongas, Kabupaten Indramayu, Uung, menyebutkan, harga beras kualitas premium saat ini di kisaran Rp 12.500–Rp 13 ribu per kilogram. Sedangkan harga beras kualitas medium, dijual ke konsumen dengan harga Rp 11.500–Rp 12 ribu per kilogram.

Baca Juga

"Tadinya dikira harga beras akan turun setelah lebaran. Ternyata meleset, sampai sekarang harga beras masih tinggi," kata Uung, Selasa (2/5/2023).

Uung menilai, masih tingginya harga beras disebabkan mahalnya harga gabah. Saat ini, harga gabah kering panen (GKP) masih di kisaran Rp 5.300–Rp 5.800 per kilogram, tergantung kualitas dan varietasnya.

"Mungkin karena panen sekarang tidak serentak, jadi harga gabahnya mahal. Kalau harga gabahnya mahal, ya harga beras akan menyesuaikan," kata Uung.

Uung menambahkan, meski harganya naik, namun penjualan beras sekarang justru meningkat. Hal itu menyusul maraknya pesta hajatan di tengah masyarakat.

Di Kabupaten Indramayu, terutama di wilayah pedesaan, beras menjadi salah satu bentuk "angpao" yang diberikan oleh tamu saat kondangan. Karenanya, penjualan beras jadi meningkat.

Biasanya, beras yang digunakan untuk kondangan itu harganya di bawah beras kualitas medium atau biasa dikenal dengan istilah beras tumbuk. Yakni, di kisaran Rp 9.000–Rp 9.200 per kilogram.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement