Ahad 30 Apr 2023 20:35 WIB

Kementan Antisipasi Kemarau Ekstrem dengan Manfaatkan Infrastruktur Air

Kementan menyiapkan berbagai antisipasi kekeringan.

Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) memberikan bantuan irigasi perpompaan.
Foto: Kementan
Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) memberikan bantuan irigasi perpompaan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) mengantisipasi musim kemarau ekstrem atau El Nino dengan memanfaatkan infrastruktur air demi menjaga ketahanan pangan. "Kita harus melakukan upaya antisipasi perubahan iklim terutama saat kemarau nanti, dengan memanfaatkan infrastruktur air seperti embung, dam parit maupun long storage saat kemarau datang," ujar Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam keterangan di Jakarta, Ahad (30/4/2023).

Kondisi musim kemarau seperti yang sudah BMKG prakirakan, lanjut Mentan, akan terjadi kemarau yang ekstrem atau El Nino, sehingga perlu diwaspadai. "Kondisi kemarau harus diwaspadai, terutama pada bulan Agustus yang diprediksi menjadi puncak musim kemarau tahun ini," katanya.

Baca Juga

Sementara itu, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), Kementan, Ali Jamil mengatakan, terkait dengan ancaman El Nino Agustus mendatang, Kementan menyiapkan berbagai antisipasi kekeringan. "Di antaranya mendorong petani untuk ikut program asuransi usaha tani padi (AUTP), mengerahkan gerakan serbu El Nino melalui penggunaan pompa air di wilayah-wilayah rentan kekeringan dengan memanfaatkan sumber-sumber air yang ada," jelasnya.

Ali Jamil menerangkan pihaknya juga akan terus mendorong percepatan tanam menggunakan alsintan seperti traktorroda 4 dan traktor roda dua. "Tahun 2023 ini Ditjen PSP juga menyiapkan alokasi bantuan alat mesin pertanian seperti traktor roda 4 (800 unit), traktor roda 2 (4.745 unit), dan pompa air 1.900 unit untuk seluruh Indonesia," sebutnya.

Selain itu, Kementan juga akan memaksimalkan kegiatan rehabilitasi jaringan Irigasi tersier (RJIT) yang dapat meningkatkan efisiensi aliran irigasi hingga ke lahan sawah. Juga ada kegiatan irigasi perpipaan, irigasi perpompaan, pembangunan embung, dam parit yang bertujuan sebagai suplesi air hingga lahan.

"Tahun 2023 ini, Kementan juga akan mengalokasikan embung sekitar 500 unit, perpompaan 629 unit, perpipaan 250 unit, RJIT 3.213 unit, sebagai salah satu bentuk antisipasi El Nino," tuturnya.

Selain itu, infrastruktur irigasi yang telah dibangun pada tahun tahun sebelumnya dapat dimanfaatkan untuk melakukan antisipasi kemarau nanti. Pada 2020-2022 Kementan telah mengalokasikan kegiatan irigasi untuk meningkatkan ketersediaan air pada musim kemarau antara lain kegiatan RJIT sebanyak 11,866 unit, perpompaan 2.177 unit, Perpipaan 439 unit dan embung 1.531 unit.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement