REPUBLIKA.CO.ID,BANGKOK –Penjualan kendaraan listrik (EV) di Thailand mencapai 20.400 unit sepanjang kuartal pertama tahun 2023 ini. Angka penjualan di Thailand tersebut 11 kali lipat dibandingkan penjualan kendaraan listrik di Indonesia yang mencapai 1.780 unit dalam periode yang sama.
Wakil Sekretaris Jenderal Perdana Menteri dan Juru Bicara Pemerintah Thailand Anucha Burapachaisri mengatakan, Kami (27/4/2023), registrasi kendaraan listrik baru Thailand naik dalam tiga bulan pertama tahun ini, didorong oleh langkah-langkah dukungan pemerintah.
“Registrasi kendaraan listrik baterai (BEV) baru negara itu, terutama mobil penumpang pribadi dan sepeda motor, melonjak ke rekor tertinggi pada Maret, dengan total 8.522 unit,” kata Anucha dalam keterangan tertulis.
Angka penjualan Maret meningkat dari 7.335 unit dan 4.543 unit BEV yang terdaftar masing-masing pada Februari dan Januari. Dia mengaitkan pertumbuhan yang stabil dengan upaya pemerintah untuk mempromosikan penggunaan EV dan insentifnya untuk mendukung adopsinya.
“EV menjadi populer sebagai upaya untuk mengurangi polusi dan menghemat biaya energi mendapatkan momentum,” kata Anucha.
Menurut Anucha, transisi menuju masyarakat rendah karbon dianggap sebagai tonggak penting bagi pembangunan berkelanjutan bangsa. Thailand berada di jalur yang tepat untuk menjadi pusat produksi EV, dengan EV menyumbang 30 persen dari total produksi kendaraannya pada tahun 2030.
Sedangkan berdasarkan data wholesales (distribusi dari pabrik ke dealer) yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sampai Maret 2023 penjualan mobil listrik berbasis baterai mencapai 1.780 unit.