Jumat 28 Apr 2023 02:20 WIB

Menteri PUPR: Infrastruktur KTT ASEAN di Labuan Bajo Selesai Awal Mei

Semua pekerjaan konstruksi harus dilakukan dengan metode dan kualitas terbaik.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono saat meninjau infrastruktur penunjang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42 di Labuan Bajo dan Tana Mori, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (26/4/2023).
Foto: Dok PUPR
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono saat meninjau infrastruktur penunjang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42 di Labuan Bajo dan Tana Mori, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (26/4/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menargetkan pekerjaan infrastruktur dan fasilitas penunjang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42 di Labuan Bajo dan Tana Mori, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), selesai pada awal Mei. Dia menginstruksikan semua pekerjaan konstruksi, baik di Labuan Bajo maupun Tana Mori, harus dilakukan dengan metode dan kualitas yang terbaik.

"Target penyelesaian semua pekerjaan pada awal Mei 2023, sebelum penyelenggaraan KTT ASEAN berlangsung," ujar Basuki dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (27/4/2023).

Baca Juga

"Saya minta agar terus dijaga dan ditingkatkan kualitas infrastrukturnya sesuai standar penyelenggaraan acara internasional. Jangan main-main, kualitas pekerjaan harus jadi prioritas nomor satu. Terutama, pada infrastruktur jalan, segara tingkatkan kualitas aspalnya," katanya.

Basuki juga menegaskan semua pekerjaan dilakukan dengan rapi dan bersih, memperhatikan estetika dan penghijauan di setiap area venue dan koridor jalan akses KTT ASEAN. Hal ini agar lingkungan menjadi lebih asri dan tidak gersang.

"Setelah pekerjaan konstruksi selesai harus diiringi dengan pembersihan material sisa dan penyemprotan dengan air agar area konstruksi tetap rapi dan bersih. Setiap area, termasuk media jalan dan jalur pedestrian, juga harus ditanami berbagi macam tanaman seperti pohon flamboyan, sakura NTT, kelapa, dan sebagainya," ujarnya.

Peningkatan fasilitas penunjang di Labuan Bajo-Tana Mori dilakukan Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) NTT Direktorat Jenderal Cipta Karya dan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) NTT Direktorat Jenderal Bina Marga. Peningkatan fasilitas melalui penataan kawasan dan koridor jalan ini bertujuan untuk mendukung keamanan dan kenyamanan selama penyelenggaraan KTT ASEAN berlangsung mulai 9 hingga 11 Mei 2023.

Saat ini, progres pekerjaan peningkatan fasilitas penunjang di Kawasan Labuan Bajo sebesar 73 persen. Sedangkan, progres pekerjaan di KEK Tana Mori saat ini mencapai sebesar 94 persen.

Lingkup pekerjaan yang sedang dilakukan di Kawasan Labuan Bajo meliputi pembangunan Mako Polres Manggarai Barat, penataan Promenade Marina Labuan Bajo Zona 4.

Kemudian, peningkatan kualitas lanskap koridor jalan Labuan Bajo, penataan lahan parkir VVIP kantor Bupati Manggarai Barat, penataan jalan dan trotoar SpBinongko-Sp Sylvia (JlWaecicu), dan penataan median Jalan Yohanes Sehadun (depan Bandara Komodo).

Sedangkan, pekerjaan yang dilakukan di KEK Tana Mori meliputi pembangunan roundaboutbeachclub, selterdermaga, pemasangan geomat pada koridor jalan Kawasan Tana Mori, penataan bundaran pintu masuk Kawasan ITDC, dan perkuatan lereng dan stabilisasi tanaman pada ruas jalan Labuan Bajo-Tana Mori yang telah diresmikan Presiden Joko Widodo pada 14 Maret 2023.

Kementerian PUPR juga membangun Embung Anak Munting di antara Labuan Bajo menuju Tana Mori di Desa Warloka, Kecamatan Komodo.

Embung Anak Munting memiliki kapasitas tampung 159 ribu m3 dan luas genangan 4,5 hektare dengan fungsi utama untuk konservasi dan mendukung pariwisata di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo dalam rangka KTT ASEAN.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement