Jumat 21 Apr 2023 10:11 WIB

Argentina Naikkan Suku Bunga 300 Basis Poin Usai Inflasi Meroket

Inflasi tahunan Argentina pada Maret mencapai 104 persen.

Seorang wanita berjalan di depan Bank Sentral, di Buenos Aires, Argentina, 22 Mei 2020. Argentina memutuskan untuk memperpanjang negosiasi dengan dana investasi yang kuat selama sepuluh hari lagi untuk mencapai kesepakatan yang memungkinkan restrukturisasi utang luar negeri sebesar $66.238 juta, pada momen penting bagi negara karena resesi yang telah berlangsung sejak 2018 dan ancaman penghentian pembayaran baru.
Foto: EPA-EFE/Juan Ignacio Roncoroni
Seorang wanita berjalan di depan Bank Sentral, di Buenos Aires, Argentina, 22 Mei 2020. Argentina memutuskan untuk memperpanjang negosiasi dengan dana investasi yang kuat selama sepuluh hari lagi untuk mencapai kesepakatan yang memungkinkan restrukturisasi utang luar negeri sebesar $66.238 juta, pada momen penting bagi negara karena resesi yang telah berlangsung sejak 2018 dan ancaman penghentian pembayaran baru.

REPUBLIKA.CO.ID, BUENOS AIRES -- Bank sentral Argentina menaikkan suku bunga acuan 300 basis poin pada Kamis (20/4/2023) setelah inflasi melonjak melewati ekspektasi pada Maret. Otoritas moneter menyebut, inflasi tahunan mencapai 104 persen.

Reuters sebelumnya melaporkan, mengutip sumber resmi, bahwa dewan telah memutuskan untuk menaikkan tingkat referensi menjadi 81 persen dari tingkat sebelumnya 78 persen setelah data inflasi bulan Maret mencapai 7,7 persen. Ini merupakan tingkat bulanan tertinggi dalam dua dekade.

Baca Juga

Kenaikan tersebut memperpanjang babak baru pengetatan oleh bank sentral Argentina, yang berjuang melawan harga melonjak dan cadangan mata uang asing berkurang, sementara mata uang peso telah mencapai rekor terendah terhadap dolar di pasar paralel. Kekeringan telah merusak ekspor tanaman komersial utama negara itu, kedelai dan jagung.

Bank menaikkan suku bunga acuan 300 basis poin pada bulan Maret, kenaikan pertama sejak September di akhir siklus pengetatan yang ganas sepanjang sebagian besar tahun 2022. Bank ingin menurunkan suku bunga tahun ini dengan harapan inflasi akan mereda.

Namun, inflasi telah meningkat lagi, mendorong tingkat kemiskinan mendekati 40 persen dan merugikan pemerintahan Peronis Presiden Alberto Fernandez, yang tertinggal dari oposisi konservatif dalam jajak pendapat publik menjelang pemilihan Oktober.

Reuters melaporkan awal bulan ini bahwa anggota dewan bank sentral sedang mendiskusikan kenaikan suku bunga lain untuk mengendalikan salah satu tingkat inflasi tertinggi di dunia. Analis memperkirakan kenaikan akan menjadi 200 basis poin.

Jajak pendapat bank sentral memperkirakan inflasi akan berakhir tahun ini sebesar 110 persen, sementara JP Morgan memperkirakan bisa mencapai 130 persen.

Dalam sebuah pernyataan, bank sentral mengatakan akan "terus memantau evolusi tingkat harga umum, dinamika pasar pertukaran dan agregat moneter untuk tujuan mengkalibrasi kebijakan suku bunga."

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement