Selasa 18 Apr 2023 13:03 WIB

Soal Impor KRL, Erick Thohir: Insya Allah Ada Jalan Keluar

Perencanaan perkeretaapian agar harus dipersiapkan sejak jauh-jauh hari.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Fuji Pratiwi
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir usai meninjau Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Selasa (18/4/2023).
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsi
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir usai meninjau Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Selasa (18/4/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan rencana importasi KRL dari Jepang memerlukan kerja sama sejumlah pihak. Erick menilai, keputusan importasi KRL akan menjadi kesepakatan seluruh pihak, bukan hanya BUMN.

"Kita duduk sama-sama untuk mencari solusi, insya Allah nanti ada jalan keluar, tanpa saling menyalahkan," ujar Erick usai meninjau kesiapan mudik di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Selasa (18/4/2023).

Baca Juga

Erick menyampaikan pengadaan kereta, baik dalam negeri maupun impor merupakan keputusan yang harus diambil dalam memenuhi peningkatan pengguna KRL dan juga dampak dari pensiunnya sejumlah kereta. "Kemarin ada audit dari BPKP, sedang dipelajari. Kalau itu kemahalan ya opsinya tidak (impor)," ucap Erick.

Erick mengatakan, BUMN memiliki PT Industri Kereta Api (INKA) yang memproduksi kereta api maupun kerja sama dengan perusahaan kereta api Swiss, Stadler, dalam memproduksi kereta api dengan kualitas lebih premium. Erick juga menekankan pentingnya perencanaan perkeretaapian agar bisa dipersiapkan sejak jauh-jauh hari.

"Kemarin direksi saya ganti supaya bisa antisipasi untuk jangka panjang, karena kita enggak mungkin selalu bicara penyediaan kereta dalam jangka pendek. Kita harus punya prediksi 10 tahun ke depan, seperti apa pertumbuhan penduduk, jalur kereta, dan kapasitas produksi INKA. Ini tidak bisa mendadak. Itulah kemarin saat rapat, waktu itu ada Pak Didiek (Dirut KAI), Pak Menko, saya bicara keras bahwa ini harus duduk bersama, tanpa menyalahkan siapa-siapa," kata Erick.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement