Senin 17 Apr 2023 17:21 WIB

Balik Dari Rugi, Bank Raya Cetak Pertumbuhan Laba 100 Persen

Angka itu menjadi torehan positif dari sebelumnya mencatat rugi.

Logo Bank Raya Indonesia. PT Bank Raya Indonesia Tbk selaku anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) di bidang perbankan mikro membukukan laba yang tumbuh 100,38 persen year on year (yoy) menjadi senilai Rp 11,46 miliar pada 2022.
Foto: bankraya.co.id
Logo Bank Raya Indonesia. PT Bank Raya Indonesia Tbk selaku anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) di bidang perbankan mikro membukukan laba yang tumbuh 100,38 persen year on year (yoy) menjadi senilai Rp 11,46 miliar pada 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Raya Indonesia Tbk selaku anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) di bidang perbankan mikro membukukan laba yang tumbuh 100,38 persen year on year (yoy) menjadi senilai Rp 11,46 miliar pada 2022. Angka itu menjadi torehan positif dari sebelumnya mencatat rugi senilai Rp 3,04 triliun pada 2021.

"Perseroan akan terus menjaga kinerja secara fundamental dan fokus pada pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan," ujar Direktur Keuangan Bank Raya Akhmad Fazri dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (17/4/2023).

Laba bersih emiten berkode saham AGRO tersebut ditopang oleh pendapatan bunga yang mencapai Rp 1,02 triliun pada 2022, meskipun menurun dari sebelumnya Rp 1,62 triliun pada 2021.

Pendapatan bunga tersebut dikontribusikan tertinggi dari segmen menengah senilai Rp 378,53 miliar, diikuti segmen ritel senilai Rp 294,07 miliar, lalu segmen lainnya senilai Rp 235,70 miliar, serta segmen konsumer senilai Rp 121,65 miliar.

Bank Raya mencatatkan total aset senilai Rp 13,89 triliun per 31 Desember 2022 atau menurun 17,60 persen yoy dari sebelumnya senilai Rp 16,86 pada tahun 2021. Fazri menjelaskan, penurunan total aset tersebut didominasi oleh menurunnya penyaluran kredit perseroan sebesar 33,09 persen yoy, menjadi senilai Rp 7,76 triliun pada 2022, dari sebelumnya senilai Rp 11,60 triliun pada 2021.

"Hal ini disebabkan perseroan melakukan penataan kembali portofolio bisnis yang fokus pada pengembangan bisnis digital serta tidak lagi melakukan ekspansi kredit legacy," ujar Fazri.

Lebih lanjut, perseroan mencatatkan liabilitas senilai Rp10,51 triliun per 31 Desember 2022, atau menurun 27,06 persen yoy dari sebelumnya senilai Rp 14,40 triliun pada 2021.

Fazri menjelaskan penurunan total liabilitas tersebut disebabkan oleh menurunnya Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 27,27 persen yoy menjadi senilai Rp 9,81 triliun pada 2022, dari sebelumnya Rp 13,49 triliun pada tahun 2021.

"Penurunan ini seiring dengan transformasi digital yang fokus dalam pengembangan digital saving terutama untuk peningkatan dana murah," ujar Fazri.

Sebagai informasi, mulai tahun 2023 ini nasabah Bank Raya bisa melakukan setor dan tarik tunai melalui Agen BRILink.

Untuk melakukan tarik tunai di Agen BRILink, nasabah hanya perlu masuk di aplikasi Bank Raya, kemudian pilih opsi tarik tunai dan pilih melalui Agen BRILink, dan nasabah dapat melakukan penarikan tunai maksimal Rp 5 juta per hari.

Sementara itu, untuk setor tunai nasabah hanya perlu membawa KTP dan menyebutkan rekening tujuan, kemudian akan dibantu oleh agen BRILink dengan maksimal transaksi Rp 10 juta per hari.

"Sebagai bagian dari BRI Group, Bank Raya akan terus meningkatkan sinergi dengan ekosistem BRI Group, guna memberikan inovasi dan akses produk-produk perbankan yang luas bagi nasabah," ujar Direktur Utama Bank Raya Ida Bagus Ketut Subagia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement