Senin 17 Apr 2023 14:23 WIB

Bank Jatim Terus Mendorong UMKM Naik Kelas

Bank Jatim dorong UMKM manfaatkan teknologi digital utamanya dalam transaksi

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (Bank Jatim) terus mendorong agar usaha mikro kecil menengah (UMKM) bisa naik kelas. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membiasakan pelaku UMKM memanfaatkan teknologi digital, utamanya dalam transaksi.
Foto: Bank Jatim
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (Bank Jatim) terus mendorong agar usaha mikro kecil menengah (UMKM) bisa naik kelas. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membiasakan pelaku UMKM memanfaatkan teknologi digital, utamanya dalam transaksi.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (Bank Jatim) terus mendorong agar usaha mikro kecil menengah (UMKM) bisa naik kelas. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membiasakan pelaku UMKM memanfaatkan teknologi digital, utamanya dalam transaksi. 

Direktur Mikro, Ritel, dan Menengah Bank Jatim, R. Arief Wicaksono mencontohkan kegiatan Festival Ramadhan Jembatan Suroboyo yang dikerjasamakan dengan Pemkot Surabaya. Pada bazar yang diikuti 100 tenant tersebut, semua transaksi dapat dilakukan dengan QRIS Bank Jatim.

"Ini juga sejalan dengan program Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) yang diinisiasi oleh Bank Indonesia untuk memberikan kemudahan bagi pembeli dan penjual," ujar Arief, Senin (17/4/2023).

Pada kegiatan tersebut, lanjut Arief, Bank Jatim juga mengirimkan sejumlah UMKM binaan untuk menjual produk unggulannya. Arief melanjutkan, pada kegiatan tersebut juga disalurkan kredit bagi UMKM yang membutuhkan bantuan permodalan.

"Ini sebagai bentuk keseriusan Bank Jatim dalam mendukung UMKM naik kelas. Kami juga telah memberikan fasilitas kredit produktif untuk bantuan permodalan, peralatan produksi, alat packaging, dan lainnya," ujar Arief.

Arief mengakui, keredit UMKM menjadi pendorong utama petrumbuhan kredit Bank Jatim, yang pada 2022 tercatat sebesar 8,06 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya. Kredit di sektor UMKM menjadi penyumbang kenaikan tertinggi yang mengalami peningkatan sebesar 26,24 persen (YoY) atau tercatat Rp 6,34 triliun hingga akhir 2022.

Arief melanjutkan, perusahaan juga terus memberikan pelatihan bagi pelaku UMKM dalam hal literasi keuangan, foto produk digital printing, serta strategi dalam menembus pasar ritel. Arief pun menegaskan, perusahaan berkomitmen akan terus mendukung program-program dari kepala daerah, khususnya yang mendukung pertumbuhan ekonomi daerah seperti pemberdayaan UMKM.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, Pemkot Surabaya terus bersinergi bersama Bank Jatim yang fokusnya pada peningkatan ekonomi pelaku UMKM. Eri mengatakan, dalam upaya membangkitan dan menggerakan ekonomi UMKM di Kota Pahlawan, seluruh stakeholder yang ada saling berkolaborasi dan bersinergi dengan Pemkot Surabaya.

 

"Sebetulnya tujuan semua stakeholder adalah untuk membangun dan menggerakan ekonomi UMKM di Surabaya. Saya bangga betul sehingga kegiatan ini diharapkan bisa dilakukan secara terus menerus untuk membangkitkan UMKM," kata Eri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement