Jumat 14 Apr 2023 12:45 WIB

Arus Kapal dan Barang Terus Meningkat di Pelabuhan Kuala Tanjung

Arus peti kemas di Kuala Tanjung meningkat dari tahun ke tahun.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Direktur Utama PT Prima Multi Terminal (PMT) Kuala Tanjung Eko Hariyadi Budiyanto mengatakan arus kapal dan barang di Pelabuhan Kuala Tanjung, Sumatera Utara, terus meningkat sejak beroperasi pertama kali pada tahun 2019.
Foto: Antara/Abriawan Abhe
Direktur Utama PT Prima Multi Terminal (PMT) Kuala Tanjung Eko Hariyadi Budiyanto mengatakan arus kapal dan barang di Pelabuhan Kuala Tanjung, Sumatera Utara, terus meningkat sejak beroperasi pertama kali pada tahun 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Prima Multi Terminal (PMT) Kuala Tanjung Eko Hariyadi Budiyanto mengatakan, arus kapal dan barang di Pelabuhan Kuala Tanjung, Sumatra Utara, terus meningkat sejak beroperasi pertama kali pada tahun 2019. PMT merupakan anak usaha patungan Pelindo, PT Pembangunan Perumahan, dan Waskita Karya yang mengelola Kuala Tanjung Multipurpose Terminal (KTMT).

Eko mengatakan arus peti kemas pada 2019 tercatat sebanyak 23,9 ribu teus, sementara pada 2020 tercatat 54 ribu teus. Arus peti kemas mengalami peningkatan pada 2021 yang mencapai 70,3 ribu teus dan mengalami sedikit penurunan 0,5 persen pada 2022.

Baca Juga

"Bukan hanya arus peti kemas yang mengalami peningkatan, arus barang curah kering juga tumbuh. Pada 2022 lalu tercatat sebanyak 10,8 ton," kata Eko dalam siaran pers di Jakarta, Jumat (14/4/2023).

Selain peti kemas dan general cargo, lanjut Eko, Pelabuhan Kuala Tanjung juga menangani kegiatan bongkar muat curah cair dan general cargo. Perseroan mencatat arus curah cair pada 2019 sebanyak 102 ribu ton, lalu pada  2020 arus meningkat menjadi 366 ribu ton. Arus curah cair pada 2021 tercatat sebanyak 672 ribu ton. Sementara untuk arus barang general cargo, pada 2021 sebanyak 4,1 ribu ton menjadi 63,1 ribu ton pada 2022.

"Kami akui memang arus kapal dan barang masih fluktuatif, namun demikian manajemen terus berupaya untuk meningkatkan kunjungan kapal maupun arus barang di Pelabuhan Kuala Tanjung," ucap Eko.

Manajemen PMT Kuala Tanjung menyebut telah bertemu dengan sejumlah operator kapal peti kemas internasional hingga para pemilik barang. Hasilnya, diperlukan sejumlah langkah untuk meningkatkan kunjungan kapal diantaranya adanya insentif tarif bagi pelayaran, penyediaan depo untuk penumpukan peti kemas kosong (empty) dengan tarif yang kompetitif. 

Eko menilai perlunya kerja sama dengan para pemilik barang dengan jaminan biaya yang lebih kompetitif jika dibandingkan melalui Singapura serta kerja sama pelayanan kegiatan kepelabuhanan bagi para perusahaan yang sedang melakukan pembangunan pabrik di KEK Sei Mangkei. 

Selain itu, Kawasan Industri Kuala Tanjung juga perlu dikembangkan dan dioptimalkan. Eko berharap di masa yang akan datang Pelabuhan Kuala Tanjung dapat menjadi pusat kegiatan barang curah dan pusat rantai pasok (bulk logistic and supply chain hub). Menurut Eko, terdapat potensi arus barang kurang lebih sebanyak 2,7 juta ton per tahun apabila industri yang ada di sekitar pelabuhan sudah beroperasi penuh.

"Para pemangku kepentingan yang terdiri dari regulator, operator dan pemilik barang juga telah menandatangani komitmen bersama untuk optimalisasi Pelabuhan Kuala Tanjung. Kami optimis jika KEK Sei Mangkai dan Kawasan Industri Kuala Tanjung sudah beroperasi penuh maka dengan begitu peran dari Pelabuhan Kuala Tanjung akan semakin nyata terlihat," kata Eko.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement