Jumat 07 Apr 2023 16:57 WIB

PLN Siapkan Pasokan Listrik EBT 4.000 MW untuk Hilirisasi Industri 

Dengan co-investment, PLN menggandeng lima industri untuk percepat akses kelistrikan.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolandha
Proyek pembangkit listrik panas bumi. PT PLN (Persero) siap menyediakan pasokan listrik sebesar 4.000 megawatt (MW) berbasis energi baru terbarukan (EBT) guna mendukung percepatan hilirisasi industri.
Foto: Pertamina
Proyek pembangkit listrik panas bumi. PT PLN (Persero) siap menyediakan pasokan listrik sebesar 4.000 megawatt (MW) berbasis energi baru terbarukan (EBT) guna mendukung percepatan hilirisasi industri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PLN (Persero) siap menyediakan pasokan listrik sebesar 4.000 megawatt (MW) berbasis energi baru terbarukan (EBT) guna mendukung percepatan hilirisasi industri. Melalui kerja sama co-investment, PLN menggandeng lima industri strategis di antaranya kawasan industri terpadu, industri smelter, hingga industri data center dengan mempercepat akses kelistrikan. 

Co-investment adalah kerja sama atau investasi bersama yang dilakukan perusahaan bersama dengan mitra terbatas.

Baca Juga

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, salah satu penopang pertumbuhan ekonomi nasional adalah sektor industri. Hilirisasi dapat meningkatkan produk domestik bruto Indonesia melalui peningkatan nilai jual komoditas hasil mineral. 

Adapun, salah satu faktor terpenting untuk menjamin keberlanjutan dan peningkatkan daya saing industri tersebut adalah kesiapan listrik yang andal, efisien, serta berbasis energi terbarukan.

"Kami saat ini mempunyai pasokan listrik yang sangat andal dan kami pastikan seluruh sistem kelistrikan kami mampu menjawab kebutuhan listrik sektor industri," ujar Darmawan dalam keterangan resminya, Jumat (7/4/2023). 

Melalui kerja sama itu, Darmawan mengatakan, PLN ingin mempercepat penetrasi pasar dengan menggandeng mitra strategis untuk bisa menghadirkan listrik yang sesuai dengan kebutuhan industri. Melalui kebutuhan listrik bisa direalisasikan secara cepat.

"PLN siap berkolaborasi dan memastikan iklim investasi yang baik dalam mendukung sektor industri," ucap Darmawan.

Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PLN, Hartanto Wibowo menjelaskan untuk bisa melakukan pengembangan industri membutuhkan investasi yang tidak sedikit. PLN melakukan terobosan dengan mengedepankan kerja sama dan kolaborasi melalui skema co-investment agar target hilirisasi mineral dalam negeri bisa segera terwujud, dengan tetap mengedepankan azas keadilan dalam berbisnis.

"Melalui kerja sama ini, kita tidak akan lagi saling menunggu, namun secara proaktif kita cari solusi agar tercapai apa yang menjadi target bersama dalam pengembangan bisnis kita masing-masing,” ujar Hartanto.

Hartanto menjabarkan lima industri yang berkolaborasi dengan PLN kali ini yakni PT Anugrah Tehnik Industry, PT Huadi Nickel-Alloy Indonesia, PT Dayatama Prima Energi, China Energy dan PT Suryacipta Swadaya. Melalui co-investment, PLN dan mitra strategis akan bisa menjamin percepatan penyediaan infrastruktur ketenagalistrikan, sehingga target operasional smelter dan kawasan terpadu bisa tercapai tepat waktu.

Khusus untuk kawasan terpadu, selain listrik yang andal dan berbasis energi hijau, terdapat pula potensi pengembangan smart solution terintegrasi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement