Selasa 04 Apr 2023 14:47 WIB

Pupuk Indonesia Kerja Sama dengan KAI Antisipasi Arus Mudik

Ini untuk meningkatkan keandalan distribusi dan antisipasi kepadatan jalur darat.

Logo PT Pupuk Sriwijaya. PT Pupuk Indonesia (Persero), melalui anak usahanya PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, melakukan kerja sama distribusi pupuk bersubsidi dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Foto: http://www.pusri.co.id/
Logo PT Pupuk Sriwijaya. PT Pupuk Indonesia (Persero), melalui anak usahanya PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, melakukan kerja sama distribusi pupuk bersubsidi dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pupuk Indonesia (Persero), melalui anak usahanya PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, melakukan kerja sama distribusi pupuk bersubsidi dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI). Kerja sama ini sebagai upaya untuk meningkatkan keandalan distribusi serta antisipasi kepadatan jalur darat menjelang arus mudik dan balik Lebaran 2023.

Direktur Utama Pupuk Sriwidjaja Palembang Tri Wahyudi Saleh mengatakan, kerja sama distribusi pupuk bersubsidi dengan moda angkutan kereta api dapat mempercepat waktu penyaluran. "Kalau kita pakai truk mungkin bisa 4 jam–5 jam dari Cilacap, kalau ini (kereta api) 3 jam sampai sini (gudang), tepat waktu," ujar Tri melalui keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (4/4/2023).

Baca Juga

Tri menjelaskan, pendistribusian pupuk bersubsidi dengan kereta api dinilai sangat efektif dan efisien. Satu rangkaian kereta terdiri dari 10 gerbong dengan jumlah pupuk yang diangkut sekitar 300 ribu ton atau estimasi satu gerbong membawa 30 ton.

Tri berharap kerja sama distribusi dengan KAI ini dapat diperluas ke gudang-gudang lainnya yang juga dilewati oleh jalur rel kereta api. Ini sekaligus meningkatkan ketepatan waktu dalam distribusi pupuk bersubsidi.

"Isu yang banyak beredar, pupuk tidak tepat waktu datangnya, jadi ini salah satu solusi untuk memperbaiki moda transportasi," kata dia.

Kapasitas gudang ini 10 ribu ton, alokasi setahun ini (di Brebes) sekitar 41 ribu ini cukup maksimal, stok cukup banyak, posisinya sudah di atas 100 persen dari ketentuan Pemerintah. "Sehingga kalau ada isu pupuk langka, pupuknya banyak, ini kita tunjukan ke masyarakat," kata Tri.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement