Jumat 31 Mar 2023 19:49 WIB

Pekan Keempat Maret, Aliran Modal Asing Masuk RI Rp 10,97 Triliun

Yield SBN 10 tahun turun ke level 6,79 persen.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Lida Puspaningtyas
Aliran modal asing yang masuk ke Indonesia per 2 Mei mencapai Rp 132,4 triliun.
Foto: Republika
Aliran modal asing yang masuk ke Indonesia per 2 Mei mencapai Rp 132,4 triliun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) melaporkan terdapat aliran modal asing yang masuk ke pasar keuangan domestik pada pekan keempat Maret 2023. Berdasarkan data transaksi 27-30 Maret 2023, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp 10,97 triliun.

"Ini terdiri dari beli neto Rp 8,37 triliun di pasar surat berharga negara (SBN) dan beli neto Rp 2,60 triliun di pasar saham," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (31/3/2023).

Baca Juga

Selama 2023, Erwin mengatakan berdasarkan data setelmen hingga 30 Maret 2023, terdapat nonresiden beli neto Rp 54,11 triliun di pasar SBN. Selain itu, BI juga mencatat beli neto Rp 1,45 triliun di pasar saham.

Selain itu, BI juga mencatat premi credit default swap (CDS) Indonesia 5 tahun turun ke level 97,3 basis poin (bps) per 30 Maret 2023. "Penurunan ini dari 108,91 bps per 24 Maret 2023," ujar Erwin.

 

Bank Indonesia juga mencatat yield SBN 10 tahun naik ke level 6,80 persen persen pada akhir Kamis (30/3/2023). Lalu pada Jumat (31/3/2023) yield SBN 10 tahun turun ke level 6,79 persen.

Sementara itu, rupiah ditutup pada level Rp 15.045 per dolar AS pada Kamis (30/3/2023). Selanjutnya rupiah dibuka pada level Rp 14.960 per dolar AS pada hari ini (31/3/2023).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement