REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) dipastikan akan siap meluncur melayani penumpang pada Agustus 2023. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves) Luhut Binsar Panjaitan mengatakan operasional KCJB akan menjadi kado kemerdekaan RI tahun ini.
“Kita harapkan Agustus tanggal 18 akan diresmikan presiden,” kata Luhut usai menghadiri acara seremonial penyelesaian peletakan rel terakhir KCJB di Stasiun LRT Dukuh Atas, Jumat (31/3/2023).
Dia memastikan KCJB akan memiliki stasiun terintegrasi yang cukup besar. Luhut mengatakan Stasiun Halim bisa menjadi penunjang KCJB dan dapat digunakan penumpang untuk transit berpindah moda menggunakan LRT Jabodebek.
“Naik LRT Jabodebek bisa sampai ke Dukuh Atas. Dari Dukuh Atas nanti juga bisa transit lagi menggunakan Transjakarta,” ucap Luhut.
Luhut menegaskan, operasional KCJB dan LRT Jabodebek akan menjadi ekosistem sesuai yang diinginkan Presiden Joko Widodo.
Luhut memastikan, peletakan rel terakhir KCJB juga sudah dirampungkan. Dengan begitu, Luhut menegaskan seluruh rel KCJB saat ini sudah terpasang.
Dia menambahkan, proses pembangunan KCJB masih terus berjalan. “Jangan ada kekhawatiran orang bilang ini kurang, semua masih berjalan sesuai rencana. Tidak ada kendala berarti,” ucap Luhut.
Sebelumnya, Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan seluruh jalur KCJB saat ini sudah terhubung. Dwiyana mengungkapkan, terdapat total sebanyak 304 kilometer rel yang telah terpasang meliputi jalur ganda seluruh trase KCJB sejauh 142,3 kilometer, rel di empat stasiun KCJB, dan Depo Tegalluar.
Dwiyana menjelaskan, dengan tersambungnya seluruh jalur KCJB akan membantu percepatan penyelesaian proyek yang sudah memasuki tahap akhir. Menurutnya, dengan selesainya pemasangan rel menunjukkan operasional KCJB yang sudah di depan mata.
Dia memastikan KCIC bersama seluruh stakeholder memastikan proses pemasangan rel dilakukan dengan presisi dan penuh kehati-hatian. "Karena nantinya jalur ini lah yang akan digunakan puluhan perjalanan KCJB setiap harinya," ujar Dwiyana.
Selanjutnya, kata dia, proses pembangunan seperti jaringan listrik aliran atas dan persinyalan hingga pengujian EMU KCJB akan dilakukan. Dia menegaskan, tahapan tersebut dapat dilakukan setelah semua rel terpasang.
Proses peletakan rel memakan waktu 12 bulan sejak 20 April 2022. Pekerjaan dilakukan menggunakan mesin track laying yang pertama kali ada di Indonesia yang mampu memasang rel hingga sepanjang 4,5 kilometer per hari.
"Ini lebih cepat jika dibandingkan dengan pemasangan rel secara manual," tutur Dwiyana.
Rel yang dipasang dengan spesifikasi khusus untuk kereta api cepat yaitu rel tipe R60 sepanjang 500 meter yang disambungkan dengan metode flash butt welding. Dengan metode tersebut, sambungan antar rel akan terasa mulus sehingga perjalanan KCJB semakin nyaman karena minim guncangan.