Jumat 31 Mar 2023 14:24 WIB

Pengamat Ungkap Alasan Ganjar Paling Banyak 'Dirujak' Warganet Soal Piala Dunia U-20

Sentimen negatif di media berkorelasi positif dengan turunnya elektabilitas

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Agus raharjo
Striker Timnas Indonesia U-20, Hokky Caraka, meluapkan kekecewaannya di akun komentar Instagram centang biru milik Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Foto: Instagram/ganjar_pranowo
Striker Timnas Indonesia U-20, Hokky Caraka, meluapkan kekecewaannya di akun komentar Instagram centang biru milik Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pengamat Politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno mengatakan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjadi sosok yang paling banyak mendapat sentimen negatif dari warganet (netizen) di media sosial usai Indonesia dicoret FIFA sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Menurut dia, hal ini karena pernyataannya yang dinilai salah satu penyebab batalnya penyelenggaraan yang sudah disiapkan pemerintah ini.

"Ganjar paling banyak diserang dan di medsos sentimennya negatif karena Ganjar merupakan sosok yang selalu dikaitkan dengan Pilpres 2024. Bahkan sering disebut jadi suksesor Jokowi," ujar Adi dalam keterangannya kepada Republika.co.id, Jumat (31/3/2023).

Baca Juga

Namun, apakah sentimen negatif warganet ini berpengaruh kepada elektabilitas Ganjar yang selalu memimpin dalam survei berkaitan Pilpres 2024, Adi menegaskan hal itu harus dibuktikan dengan data. Sebab, belum ada survei yang mengukur elektabilitas Ganjar pascapembatalan tersebut.

"Saya tak mau berspekulasi. Apakah rujakan netizen dan sentimen negatif di media itu automatically berkoherensi dengan turunnya elektabilias Ganjar. Harus ada survei untuk mengukur itu semua. Tak bisa hanya berdasarkan asumsi atau praduga umum," ujar Adi.

Namun, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia ini menilai, biasanya secara umum sentimen negatif berkolerasi positif dengan turunnya elektabilitas. "Tinggal diukur apakah turunnya signifikan atau tipis saja," ujarnya.

Walau demikian, Adi mengingatkan masyarakat Indonesia adalah tipe pemilih yang cepat lupa. Sehingga sentimen negatif semacam ini bersifat sesaat. "Pemilih kita cepat lupa dan mudah memaafkan. Sentimen negatif semacam itu kadang hanya meletup sesaat. Yang jelas ini akan jadi 'gorengan' politik untuk terus nyerang Ganjar," ujarnya.

Sebelumnya, selain Ganjar, pernyataan penolakan Timnas Israel juga disampaikan Gubernur Bali I Wayan Koster dan PDIP. Namun, usai pengumuman FIFA yang mencoret Indonesia sebagai tuan rumah, justru Ganjar yang paling banyak menjadi sasaran kemarahan warganet. Bahkan, media sosial orang nomor 1 Jawa Tengah itu dipenuhi komentar kecewa dari warganet, salah satunya enggan memilih Ganjar di pemilu mendatang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement