Kamis 23 Mar 2023 13:01 WIB

PLN Pastikan Penuhi Lonjakan Permintaan Imbas Program Subsidi Kendaraan Listrik

Tak hanya kecukupan listrik, PLN juga menyiapkan infrastruktur kendaraan listrik.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Fuji Pratiwi
Seorang pria memasukkan uang koin Rp 500 untuk mengisi daya baterai sepeda motor listriknya di SPKLU Charger kendaraan dengan koin listrik (Cak Kolis) di Mataram, NTB, Senin (5/12/2022). PT PLN (Persero) menjamin lonjakan permintaan listrik imbas program pemerintah untuk mengakselerasi penggunaan Kendaraa Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di Indonesia.
Foto: ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Seorang pria memasukkan uang koin Rp 500 untuk mengisi daya baterai sepeda motor listriknya di SPKLU Charger kendaraan dengan koin listrik (Cak Kolis) di Mataram, NTB, Senin (5/12/2022). PT PLN (Persero) menjamin lonjakan permintaan listrik imbas program pemerintah untuk mengakselerasi penggunaan Kendaraa Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PLN (Persero) menjamin lonjakan permintaan listrik imbas program pemerintah untuk mengakselerasi penggunaan Kendaraa Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di Indonesia. Tak hanya kecukupan listrik, perseroan terus menyiapkan sejumlah infrastruktur penunjang ekosistem kendaraan listrik.

Seperti diketahui, pemerintah telah memulai program bantuan pembelian motor listrik baru dan konversi motor listrik sebesar Rp 7 juta per unit untuk satu juta unit hingga 2024. Selain itu, pemerintah juga akan menerapkan diskon Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 10 persen untuk pembelian mobil listrik.

Baca Juga

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan, perseroan tengah memiliki pasokan energi listrik yang sangat cukup dan andal sehingga akan sangat aman untuk menerima peningkatan permintaan daya listrik di masa depan. "PLN memastikan ketersediaan dan keandalan listrik di tanah air sangat mumpuni untuk masifnya penggunaan KBLBB," kata Darmawan melalui keterangan tertulisnya, Kamis (23/3/2023).

Darmawan mengatakan, PLN bakal terus memperluas ekosistem KBLBB dengan membangun stasiun pengisian daya dan infrastruktur penunjang lainnya. Sejauh ini, sudah tersedia 616 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), 1.056 unit Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) dan 6.705 Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU).

Ia menambahkan, jumlah stasiun pengisian tersebut akan terus bertambah. PLN akan menjalin kolaborasi dengan berbagai mitra demi mempercepat ekosistem kendaraan listrik. "Dalam membangun ekosistem kendaraan listrik ini harus dilakukan kolaborasi dari seluruh pihak. Untuk itu kami membuat strategi bisnis berupa franchising, dengan kerja sama pihak ketiga ini diharapkan dapat saling menguntungkan dan juga membawa manfaat untuk masyarakat," kata Darmawan.

Selain insentif dari pemerintah, Darmawan mengatakan PLN menambahkan insentif untuk para pengguna kendaraan listrik. PLN memberikan promo diskon harga pemasangan baru maupun tambah daya bagi para pemilik kendaraan listirk. "Ditambah lagi, PLN memberikan promo untuk pengisian daya dengan memberikan diskon tarif sebesar 30 persen pada pukul 22.00 malam hingga 05.00 pagi bagi para pengendara yang melakukan pengisian daya di rumah lewat layanan home charging," kata Darmawan.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan meyakini pengembangan ekosistem KBLBB merupakan sektor strategis. Menurutnya, ekosistem tersebut punya potensi pengembangan yang berkelanjutan, mempercepat inovasi, dan mengurangi emisi karbon secara signifikan. "Dengan KBLBB ini diharapkan industri Indonesia bertransformasi menjadi lebih hijau. Industri yang terbangun ini bisa memperkuat Indonesia dalam rantai pasok sumber daya mineral," kata Luhut, awal pekan ini.

Luhut menjelaskan, berbagai insentif yang diberikan pemerintah dimaksudkan untuk mengakselerasi terbentuknya pasar KBLBB sehingga bisa bersaing dengan negara lain.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement