REPUBLIKA.CO.ID,SHANGHAI—Produsen mobil listrik asal Amerika Serikat, Tesla mencapai penjualan terbaiknya di China. Tesla mencatat penjualan sebanyak 106.915 unit dari 1 Januari hingga 19 Maret 2023 di negara itu.
Menurut China Merchants Bank International, yang mendata pendaftaran asuransi mobil, penjualan Tesla di Cina rata-rata 1.371 unit per hari. Angka penjualan tersebut lebih tinggi dari 1.327 unit yang terjual rata-rata setiap hari pada kuartal keempat 2022 di China. Padahal penjualan Tesla totalnya 122.038 unit di kuartal keempat tahun lalu merupakan rekor penjualan terbanyak sejauh ini. Tesla tidak segera menanggapi saat diminta komentarnya.
Dengan alasan memiliki laba per mobil yang lumayan tinggi dibandingkan para pesaingnya, Tesla mendiskon harganya hingga 15,5 persen di Januari 2023 ini. Langkah Tesla memicu perang harga dengan produsen mobil listrik China BYD dan beberapa produsen pesaing lainnya yang mengikuti cara Tesla.
Laju pertumbuhan Tesla, belum mampu mengejar BYD. Penjualan BYD tercatat lima kali lipat dibandingkan Tesla dalam periode Januari-Februari.
Tesla merencanakan versi baru dari Model 3 dan Model Y untuk dua tahun ke depan. Di antaranya meningkatkan sistem suspensi pada Model Y sejak Januari lalu. Peningkatan suspensi untuk membuat pengendaraan model Y lebih mulus.
Tesla sejauh ini lebih fokus pada efisiensi energi dan fitur praktis seperti keamanan dan ruang penyimpanan dalam pemasarannya di China untuk memikat pembeli yang lebih pragmatis.
Penjualan Tesla dalam dua bulan pertama menyumbang 7,9 persen di sektor mobil energi baru China yang terfragmentasi termasuk hibrida listrik dan plug-in murni. Angka itu sedikit naik dari 6,8 persen pada periode yang sama tahun lalu, menurut perhitungan Reuters berdasarkan data dari Asosiasi Mobil Penumpang China.
Sementara itu, BYD memperpanjang dominasinya dengan menguasai pangsa pasar 41 persen, naik lumayan tinggi yang semula 29 persen tahun lalu.