Selasa 21 Mar 2023 17:27 WIB

Pasar Kembali Lirik Aset Berisiko, Rupiah Menguat

Rupiah ditutup naik 15 poin ke posisi Rp 15.345 per dolar AS.

Petugas menunjukan uang pecahan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing VIP (Valuta Inti Prima) Money Changer, Jakarta, Selasa (4/10/2022).
Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja
Petugas menunjukan uang pecahan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing VIP (Valuta Inti Prima) Money Changer, Jakarta, Selasa (4/10/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa (21/3/2023) meningkat seiring meningkatnya selera risiko pasar terhadap aset-aset berisiko. Rupiah pada Selasa ditutup naik 15 poin atau 0,10 persen ke posisi Rp 15.345 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 15.360 per dolar AS.

"Rupiah hari ini diperkirakan diperdagangkan menguat terhadap dolar AS seiring dengan melemahnya indeks dolar AS karena meningkatnya risk appetites (selera risiko) terhadap aset-aset berisiko," kata analis Bank Woori Saudara Rully Nova, Selasa (21/3/2023).

Baca Juga

Rully menuturkan, selera risiko pasar terhadap aset berisiko meningkat sejalan dengan menurunnya kekhawatiran pasar atas usaha bank-bank sentral terhadap penanganan Credit Suisse Bank di Swiss dan meredanya kekhawatiran kenaikan suku bunga yang agresif oleh Bank Sentral Amerika Serikat atau The Fed.

Kekhawatiran akan krisis perbankan global tampak mereda setelah pemberi pinjaman Swiss UBS setuju untuk membeli saingannya yang kesulitan likuiditas, Credit Suisse, seharga 3,23 miliar dolar AS selama akhir pekan.

Pedagang juga menunggu pertemuan kebijakan dua hari Federal Reserve AS yang akan dimulai pada Selasa. Keputusan terbaru Federal Reserve tentang kenaikan suku bunga akan dirilis pada Rabu (22/3/2023) dan menambah lapisan tambahan ketidakpastian bagi investor.

Para pedagang memperkirakan tekanan perbankan akan membuat Federal Reserve menahan kenaikan suku bunga lebih jauh di minggu ini.

Rully mengatakan The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga 25 basis poin (bps) dibanding 50 bps dari perkiraan sebelumnya dikarenakan data-data ekonomi AS yang masih lemah dan kekhawatiran krisis keuangan yangdipicu oleh krisis perbankan.

Menurut alat FedWatch CME, pasar memperkirakan peluang 25 persen bahwa Fed akan bertahan ketika mengumumkan keputusan kebijakan moneternya pada Rabu (22/3/2023), dengan peluang 75 persen untuk kenaikan suku bunga 25 bps.

Dari faktor internal, sentimen positif berasal dari suku bunga acuan yang tetap dipertahankan Bank Indonesia (BI) di level 5,75 persen. Rupiah pada pagi hari dibuka menguat ke posisi Rp 15.348 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp 15.334 per dolar AS hingga Rp 15.359 per dolar AS.

Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Selasa naik ke posisi Rp 15.349 per dolar AS dibandingkan posisi sebelumnya Rp 15.372 per dolar AS.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement