Jumat 17 Mar 2023 16:43 WIB

Jelang Ramadhan, BI Perkuat Pengendalian Inflasi

BI menekankan ada sejumlah tantangan dalam pengendalian inflasi 2023.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Layar memampilkan logo Bank Indonesia (BI) di Jakarta, Kamis (17/6/2021). Menjelang Ramadhan 2023, Bank Indonesia (BI) dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) meluncurkan tiga program unggulan.
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Layar memampilkan logo Bank Indonesia (BI) di Jakarta, Kamis (17/6/2021). Menjelang Ramadhan 2023, Bank Indonesia (BI) dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) meluncurkan tiga program unggulan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang Ramadhan 2023, Bank Indonesia (BI) dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) meluncurkan tiga program unggulan. Program tersebut untuk memperkuat upaya pengendalian inflasi dan ketahanan pangan nasional.

“Inovasi pada tiga program unggulan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) diwujudkan melalui program Digitalisasi dan Inovasi Budidaya Pertanian (Digdaya), Amankan Distribusi Pangan Strategis (Amukti), dan Pembiayaan Inklusif Pelaku Usaha Pangan (Palapa),” kata Deputi Gubernur BI Juda Agung dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (17/3/2023).

Baca Juga

Program tersebut dicanangkan GNPIP Jawa Timur pada hari ini (17/3/2023). Ketiga program GNPIP Jatim akan diimplementasikan dalam sinergi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), Tim Percepatan Pengembangan Digitalisasi Daerah (TP2DD), dan kolaborasi BUMN, BUMD, BUMDes pangan untuk membentuk ekosistem yang mendukung efisiensi tata niaga pangan strategis melalui digitalisasi rantai pasok pangan.

Juda menekankan sejumlah tantangan dalam pengendalian inflasi 2023. “Khusunya yang berkaitan dengan perlunya peningkatan produktivitas, peningkatan efisiensi jalur distribusi pangan, serta pentingnya mewaspadai risiko cuaca buruk yang disebabkan oleh El Nino yang dapat berdampak pada musim kemarau berkepanjangan,” jelas Juda.

Beberapa program telah dilakukan bersama yaitu 2.638 titik operasi pasar murah, 65 Kerjasama Antar Daerah, 75 Program Subsidi Ongkos Angkut, dan 2,39 juta polybag bibit cabai. Selain itu juga pemberian alsintan dan saprotan di 45 KPwDN Bank Indonesia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement