Selasa 14 Mar 2023 21:20 WIB

Pasar Tunggu Data Inflasi AS, Rupiah Melemah

Rupiah ditutup menurun delapan poin atau 0,06 persen ke posisi Rp 15.385 per dolar AS

Petugas menunjukan uang pecahan rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing VIP, Jakarta, Selasa (4/10/2022).
Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja
Petugas menunjukan uang pecahan rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing VIP, Jakarta, Selasa (4/10/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir perdagangan Selasa (14/3/2023) melemah di tengah pasar menantikan data inflasi Amerika Serikat (AS). Rupiah ditutup menurun delapan poin atau 0,06 persen ke posisi Rp 15.385 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 15.377 per dolar AS.

"Pasar global juga masih akan menunggu rilis data inflasi AS nanti malam," kata ekonom Mirae Asset Sekuritas Rully Arya Wisnubroto.

Baca Juga

Laporan inflasi utama AS akan dirilis pada Selasa waktu AS. Hal itu dapat menambah teka-teki bank sentral AS atau The Fed tentang apakah harus tetap pada jalur kenaikan suku bunga untuk menjinakkan tekanan harga yang terus-menerus, atau untuk menahan pengetatan kebijakan moneter lebih lanjut guna memberi sistem perbankan beberapa ruang bernafas.

Para ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan harga konsumen naik 0,4 persen pada Februari, yang akan menurunkan kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) tahun ke tahun menjadi enam persen pada Februari dan menandai kenaikan tahun ke tahun terkecil sejak September 2021.

Sementara, runtuhnya Silicon Valley Bank (SVB), kegagalan bank terbesar sejak krisis keuangan 2008, telah menimbulkan pertanyaan tentang apakah kenaikan suku bunga Fed yang agresif telah membuka celah di antara para pemain kunci di salah satu sektor perbankan terbesar dan paling saling berhubungan di dunia. Penutupan tiba-tiba SVB Financial memicu kekhawatiran tentang risiko bank lain akibat kenaikan tajam suku bunga Federal Reserve AS selama setahun terakhir.

Rully menuturkan, pasar berharap The Fed tidak akan menaikkan suku bunga seagresif yang diperkirakan sebelumnya. Sementara dari dalam negeri, pasar masih akan menunggu rilis data neraca perdagangan besok. Ia memperkirakan akan surplus, meski menurun, menjadi 3,2 miliar dolar AS.

Rupiah pada pagi hari dibuka tergelincir ke posisi Rp 15.391 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp 15.364 per dolar AS hingga Rp 15.405 per dolar AS.

Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia pada Selasa (14/3/2023) menurun ke posisi Rp 15.380 per dolar AS dibandingkan posisi sebelumnya Rp 15.374 per dolar AS.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement