Sabtu 11 Mar 2023 15:33 WIB

Jokowi Minta Bulog Maksimalkan Penyerapan Gabah Petani

Panen raya sudah dimulai sehingga pasokan gabah petani melimpah.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Friska Yolandha
Presiden Joko Widodo (tengah) berbincang dengan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kiri)  di areal persawaan saat meninjau panen raya padi dalam kunjungan kerjanya di Ngawi, Jawa Timur, Sabtu (11/3/2023).
Foto: Dok.Republika
Presiden Joko Widodo (tengah) berbincang dengan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kiri) di areal persawaan saat meninjau panen raya padi dalam kunjungan kerjanya di Ngawi, Jawa Timur, Sabtu (11/3/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Badan Urusan Logistik (Bulog) agar memaksimalkan penyerapan gabah dari petani. Sebab, panen raya padi sudah dimulai di beberapa daerah di Tanah Air.

Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam sambutannya saat meresmikan Sentra Penggilingan Padi Sragen, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Sabtu (11/3/2023).

Baca Juga

“Dua hari yang lalu di Kebumen, kemudian tadi pagi di Kabupaten Ngawi semua sudah mulai panen raya tahun ini. Oleh sebab itu, pada pagi hari ini saya minta kepada Bulog, Pak Dirut, agar sebanyak-banyaknya menyerap gabah yang ada di petani,” ucap Jokowi, dikutip dari siaran pers Istana.

Jokowi menambahkan, penyerapan gabah dari petani nanti harus diiringi dengan harga GKP (gabah kering panen) yang ideal. “Harga GKP yang nanti akan disampaikan, ditentukan oleh Kepala Badan Pangan Nasional,” kata dia.

Selain itu, Jokowi juga menginginkan agar terjadi keseimbangan harga di antara petani, penjual, dan masyarakat. Namun demikian, ia menilai hal tersebut bukanlah hal yang mudah.

“Kita ingin agar harga di petani itu wajar, kemudian harga di pedagang itu wajar dapat untung semuanya, dan harga konsumen, harga di masyarakat, juga pada di posisi yang wajar, menjaga keseimbangan inilah yang tidak gampang,” jelas Jokowi.

Untuk mendorong stabilitas harga tersebut, Jokowi pun meminta Bulog untuk menjaga stok cadangan beras pemerintah sebanyak 2,4 juta ton.

“Oleh sebab itu, tahun ini saya perintahkan kepada Bulog untuk siap dengan angka 2,4 juta ton. Sehingga akan membawa stabilitas harga kita lebih baik,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement