Kamis 09 Mar 2023 22:02 WIB

Erick: Masih Banyak BUMN Kurang Terbuka

Erick Thohir mengingatkan pentingnya keterbukaan informasi untuk seluruh BUMN.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) berfoto bersama para peraih BCOMSS Awards Sustainability dalam malam puncak BUMN Corporate Communications and Sustainability Summit (BCOMSS) 2023 di Tennis Indoor Stadium Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (9/3/2023).
Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Menteri BUMN Erick Thohir (tengah) berfoto bersama para peraih BCOMSS Awards Sustainability dalam malam puncak BUMN Corporate Communications and Sustainability Summit (BCOMSS) 2023 di Tennis Indoor Stadium Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (9/3/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengingatkan pentingnya keterbukaan informasi untuk seluruh BUMN. Erick menyampaikan saat ini merupakan era keterbukaan dan masyarakat menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam setiap perjalanan BUMN. 

"Itu kenapa saat awal tadi, saya putarkan video soal persepsi BUMN yang hari ini masih terjadi, apakah soal korupsi, utang yang besar, dan tidak bermanfaat," ujar Erick dalam acara BUMN Corporate Communications and Sustainability Summit (BCOMSS) 2023 di Tennis Indoor, Senayan, Jakarta, Kamis (9/3/2023).

Baca Juga

Untuk itu, Erick mendorong seluruh BUMN lebih terbuka dan tidak justru menutupi fakta. Erick mengapresiasi sejumlah BUMN yang kini jauh lebih terbuka kepada publik. 

"Kalian sudah buktikan, tapi sayang sekali ini (BCOMSS) tahun ketiga, masih juga banyak BUMN yang kurang terbuka," ucap Erick.

Erick meminta BUMN harus melakukan perbaikan dalam keterbukaan informasi. Hal ini juga bagian dari keberlanjutan untuk masa yang akan datang. Erick berharap transparansi ini dapat terus terjadi siapa pun menteri di BUMN nanti. Erick menyebut konsistensi acap kali menjadi persoalan yang selama ini terjadi.

"Jangan saya sudah tidak jadi menteri, apa yang kita sudah lakukan ini tidak dilanjutkan. Padahal ini penting, kalau kita lihat tantangan dari disinformasi, adanya sebuah kebijakan atau kinerja yang sudah bagus tapi tidak tersampaikan," ujar Erick.

Erick mencontohkan perubahan model bisnis yang dilakukan Perumnas dalam membangun hunian untuk para milenial. Erick mengatakan Perumnas terbukti mampu berkolaborasi dengan KAI dan BTN dalam menyediakan hunian yang terintegrasi dengan transportasi umum. 

"Persepsi BUMN selalu utangnya banyak. Apa yang sekarang kita lakukan hari ini, utang terus turun dan profit terus naik. (Laba) dari Rp 13 triliun, jadi Rp 124 triliun, sekarang (2022) Rp 303 triliun. Ini bukan jemawa tapi fakta," ucap Erick.

Erick menyampaikan 95 persen pemberitaan untuk BUMN selama 2023 bernada positif. Namun, Erick tak ingin hal itu jadi indikator utama keberhasilan BUMN. Erick mendorong BUMN mempunyai persepsi yang positif di mata masyarakat dengan informasi yang sesuai fakta dan akurat. 

"Yang saya tekankan di BCOMSS ialah keberlanjutan, bukan hanya CSR karena dilihat menterinya. Supaya kalian diterima dan menjadi solusi bagi masyarakat," kata mantan presiden Inter Milan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement