Kamis 09 Mar 2023 16:23 WIB

Menakar Dampak Ekonomi dsn Pariwisata Piala Dunia U-20 bagi Indonesia

Piala Dunia U-20 adalah momentum baik mempromosikan iklim investasi di Tanah Air. 

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Fuji Pratiwi
Pelatih Timnas U-20 Shin Tae-yong (ketiga kanan) bersama para pesepak bola Timnas U-20 berfoto dengan maskot Piala Dunia U-20 2023 Indonesia Bacuya dalam acara 100 Hari Menuju Piala Dunia U-20 Indonesia 2023 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (9/2/2023) (ilustrasi). Piala Dunia U-20 dinilai jadi ajang yang baik mempromosikan investasi di Indonesia.
Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Pelatih Timnas U-20 Shin Tae-yong (ketiga kanan) bersama para pesepak bola Timnas U-20 berfoto dengan maskot Piala Dunia U-20 2023 Indonesia Bacuya dalam acara 100 Hari Menuju Piala Dunia U-20 Indonesia 2023 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (9/2/2023) (ilustrasi). Piala Dunia U-20 dinilai jadi ajang yang baik mempromosikan investasi di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan FIFA U-20 World Cup 2023. FIFA telah menetapkan jadwal Piala Dunia U-20 2023 Indonesia mulai dari 20 Mei hingga 11 Juni 2023. Berbagai dukungan pun muncul dari banyak lapisan masyarakat lantaran perhelatan ini dinilai bisa menjadi magnet tersendiri dalam menggaet investor untuk berinvestasi di Tanah Air.  

Ekonom dan Associate Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Ryan Kiryanto menjelaskan, perhelatan ini adalah momentum yang baik untuk mempromosikan iklim investasi di Tanah Air. Menjadi penyelenggara acara internasional akan memberikan ekspose dan juga pengetahuan warga dunia mengenai Indonesia, soal jumlah penduduk, dan lain-lain.

Baca Juga

Hal itu akan membuat investor berkeyakinan untuk mempertimbangkan investasi di Indonesia. "Ini semacam kalkulasi, perhitungan potensi pasar dari populasi nantinya. In direct effect," ujar Ryan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (9/3/2023).

Terlebih kata dia, delegasi dari peserta negara akan membawa rombongan yang akan menambah konsumsi di Jakarta dan Indonesia. Baik untuk kebutuhan akomodasi di hotel, makan sampai wisata. 

"Bahkan siapa tahu ada rombongan yang melanjutkan wisata ke Bali atau kota-kota lain. Hal itu bisa menjadi industri wisata yang bisa dikomersilkan untuk menarik minat turis asing ke Indonesia," kata Ryan.

Ia menjelaskan, secara tidak langsung melalui acara ini para rombongan yang sudah berkunjung ke Indonesia menjadi promotor yang akan mempromosikan pariwisata dan budaya di Indonesia. Belum lagi, promosi akan lebih mudah jika dilakukan melalui media sosial seperti Instagram sampai Twitter. Beberapa acara dunia yang tengah diselenggarakan di Indonesia perlu dikembangkan agar dampak ekonominya lebih luas dan besar. 

"Di era digital ini, sebuah foto tentang kota atau daerah di Indonesia yang diunggah di akun media sosial dengan banyak follower akan berperan menjadi media promosi potensi wisata," ucap Ryan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement